Disiplin Kerja dan Disiplin Berpakaian dalam Meningkatkan Performa dan Kinerja Sekolah

 

Oleh : H. Sujaya, S.Pd. Gr.
( Wakasek Humas SMPN 3 Sindang Indramayu)

Di lingkungan organisasi, perusahaan, instansi ataupun lembaga sekolah, kadang masih banyak oknum yang sering mengabaikan disiplin kerja dan disiplin berpakaian sesuai standar grooming yang sudah disepakati dan menjadi keputusan rapat. Apalagi tata cara berpakaian untuk pegawai di lingkungan Pemda Indramayu sudah diundangkan dalam Peraturan Bupati (Perbub). Namun kadang masih ada oknum yang sengaja mengabaikan aturan tersebut. Sangat disayangkan bila itu terjadi. Apalagi bila hal tersebut dilakukan oleh guru senior, yang notabene harus menjadi teladan dan acuan yuniornya bahkan contoh teladan bagi siswa yang memang seharusnya guru itu digugu dan ditiru.

Tentu saja disiplin kerja dan berpakaian dalam organisasi, perusahaan ataupun instansi wajib ditaati dalam meningkatkan performa dan kinerja. Karena disiplin berpakaian hanya merupakan salah satu disiplin kerja dalam organisasi dan instansi. Namun disiplin berpakaian akan sangat terlihat dan bisa menjadi indikator disiplin kerja.

Disiplin Kerja

Membangun sikap disiplin kerja merupakan salah satu aspek penting untuk mencapai kesuksesan dalam bekerja dan meningkatkan kinerja sebuah organisasi.

Namun tidak semua orang tidak dengan mudah menerapkan sikap disiplin kerja. Hal itu sangat ditentukan sikap mental dalam mentaati disiplin dan peraturan. Sehingga butuh proses edukasi pendisiplinan hingga sangsi tegas dari pimpinan organisasi.

Menurut Hasibuan (2002). Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati peraturan yang ada dan norma-norma sosial yang berlaku . Kesadaran yakni sebuah sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan pastinya sadar atas semua tanggung-jawab masing-masing. Kesediaan yakni suatu sikap dan tingkah laku dalam melaksanakan peraturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak tertulis.

Sedangkan menurut Sinambela (2018). Disiplin kerja merupakan suatu alat yang digunakan pimpinan untuk berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia mengubah perilaku mereka mengikuti aturan main yang ditetapkan. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam sebuah organisasi. Artinya tanpa dukungan disiplin kerja yang baik. Sulit bagi sebuah organisasi untuk mewujudkan tujuannya.
Jadi kedisiplinan adalah kunci keberhasilan dalam sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya.

Beberapa indikator disiplin kerja dan aspek dalam menilai disiplin kerja yaitu :
1. Disiplin waktu
2. Disiplin berpakaian
3. Disiplin tanggung jawab kerja dalam bertugas
4. Disiplin terhadap peraturan

Meningkatkan Performa dan Kinerja di Sekolah

Dalam kaitannya dengan budaya disiplin berpakaian di lingkungan sekolah. Dikutip dari sebuah buku Budaya Tertib Siswa di Sekolah karya Wisnu Kurniawan (2018: 1), budaya disiplin dalam melaksanakan tata tertib merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai alat pembentukan karakter peserta didik. Salah satunya mengenai adab dalam berpakaian yang wajib ditaati seluruh warga sekolah. Setiap harinya untuk pakaian atau seragam sudah ditentukan menggunakan apa dan bentuk yang harus dibuat.

Biasanya bagi warga sekolah untuk yang tidak sesuai ataupun melanggar tata tertib sekolah yang sudah ditentukan akan mendapatkan sanksi atau hukuman. Kebijakan ini dibuat untuk membuat performa dan karakter para warga sekolah agar menjaga disiplin.

Tata tertib sekolah merupakan bentuk perwujudan dari norma-norma yang ada dalam masyarakat. Baik norma kesopanan, norma hukum, norma kesusilaan dan norma agama. Bila tata tertib dan disiplin kerja sudah ditaati dan dilaksanakan dengan penuh integritas akan meningkatkan kinerja sekolah.