Menurut Mbah Benu mengatakan, alasan menyelenggarakan salat Id lebih awal ketimbang dengan penetapan pemerintah karena hal tersebut adalah keyakinan yang selama ini mereka anut.
Sebab, di Indonesia masih bebas memilih menentukan hari rayanya sendiri. Tidak ada larangan. Buktinya hampir tiap tahun antara pemerintah dan Muhammadiyah selalu berbeda.
“Indonesia itu bebas. Mau hari raya silakan, tidak hari raya ya monggo. Mau puasa monggo tidak puasa monggo. Itu tidak masalah yang penting jaga persatuan dan kesatuan. Jangan menyalahkan yang lain, ndak boleh itu,” ujarnya.
Mbah Danu menambahkan, kami tidak akan dan tidak pernah menjelekkan orang atau ormas Islam yang mengadakan pada 10 April 2024. Namun, jika disalahkan tidak masalah.
Oleh karena itu, Mbah Danu berpesan agar jamaahnya untuk tidak marah jika disalahkan. Karena tidak ada sikap. marah bagi Jamaah Aolia Gunung Kidul Jogjakarta kepada siapapun mengingat sesama anak cucu Nabi Adam.
“Untuk itu sesama muslim satu saudara. Saling mencintai. Mengajak kebaikan. Apalagi sesama muslim, tidak masalah. Apalagi sama pemerintah juga tidak ada masalah,”ujarnya.