TNI dan Bawaslu tidak hadir, Dialog Pemilu tetap dilaksanakan KMPD

 

Pematangsiantar. Kelompok Mahasiswa Peduli Demokrasi usai gelar Dialog Pemilu dengan Thema ” Menjelang Pesta Demokrasi, Wujudkan Pemilu Damai 2024 di Kota Pematangsiantar ” yang dilaksanakan pada Minggu sore 4 Februari di Rumah Kopi Harangan Jln. Pdt Wismar Saragih. (Senin, 5/2/2024)

Ditinjau dilokasi acara tersebut, Roy Marsen Simarmata mewakili dari KPU Pematangsiantar dan Iptu Riswan mewakili dari Polres Pematangsiantar sebagai pembicara, sedangkan pihak Bawaslu dan TNI tidak hadir.

Terlihat dilokasi acara tersebut dihadirin sekitaran 50-an orang peserta mahasiswa, sedangkan elemen organisasi yang hadir yakni PMKRI, BEM FKIP USI, BEM UNEFA, BEM STIE SULTAN AGUNG, BEM UHKBPNP, KSPM, GEMPAR, GEMURUH, PMII, PKSS, KRJPS.

Acara tersebut dipandu dan dimoderatori oleh Tesa Simanjuntak selaku Mahasiswi asal Universitas Efarina, moderator langsung meminta pandangan masing-masing pembicara selama 8 menit setiap pembicara

Disampaikan Perwakilan KPU Pematangsiantar, Persiapan untuk pemilu dikota Pematangsiantar sudah 90% dan sudah kita mengantisifikasi apa-apa aja yang kurang di hari H nanti. -tutur Roy Marten Simarmata

Dilanjut dari pihak kepolisian, untuk pengamanan kita memiliki tujuan dalam mempersiapka, hampir setiap hari mengapelkan petugas untuk mengamankan seluruh TPS nantinya. -tutur singkat Iptu Riswan

Moderator memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya.

Beberapa peserta yang menyampaikan pertanyaan yakni Andry Napitupulu, Swandi Sihombing, Rian Sinaga, Bill Fattah, Dimas, Gio Lubis, Jhon Nababan, Kimi.

Beberapa pertanyaan dari peserta mengenai netralitas, aturan hukum, pembagian sembako, surat suara bocor, rangkap jabatan, serta rekomendasi.

Dijawab pihak kepolisian Pematangsiantar, netralitas bahwasannya tentang pembagian sembako hanya beranggapan membantu tidak ada tujuan dan tidak ada hubungannya dari pemilu. -ucap Iptu Riswan

Pihak kepolisian menjamin keamanan surat suara di kota Pematangsiantar dan diawasi dengan ketat sampai saatnya nanti pengumpulan surat suara dijaga ketat. -singkatnya Iptu Riswan

Berangkapan bahwa sembako itu bukan dari pihak paslon namun dari pemerintah dan KPU beranggapan bahwa pembagian sembako itu bukanlah ranahnya, dan KPU tidak mempunyai kewenangan untuk mengawasi pembagian sembako. -ucap Roy Marsen

Tentang kebocoran surat suara itu sudah diganti dan KPU memastikan bahwa surat suara itu tidak rusak yang artinya surat suara di Pematangsiantar dijamin atau diawasi dengan ketat, dan KPU sendiri juga mengambil langkah untuk pengamanan ketat.

Tidak ada larangan perangkat desa menjabat juga sebagai petugas penyelenggara contohnya kpps, pps, dan PPK. –

Terkait serangan Pajar (money politic) yang terjadi di hari H nantinya, teman-teman harus berperan dalam mengawasinya, kalau terbukti melakukan money politik, caleg tersebut bisa tercoret dari DCT ketika keputusan Bawaslu sudah membuktikan, karena keputusan Bawaslu bersifat final. – ucap Roy Marsen

Singkatnya, peserta sempat beradu argumen kepada pembicara yakni kepolisian dan KPU Pematangsiantar dengan menanggapi jawaban-jawaban dari pembicara.

Closing statment, Mari kita bersama mensukseskan pemilu dengan beretika, sopan serta luberjurdil, semoga pemimpin yang terpilih nanti kita doakan bersama dapat memimpin negara kita tercinta ini dengan baik. -ucap Iptu Riswan

Disambung, Ya kita jaga kesehatan serta mari kita wujudkan Pemilu Damai dengan baik, mungkin saya akan coba untuk menjembatani seluruh elemen-elemen baik pemuda dan mahasiswa untuk secara bersama mendeklarasikan pemilu damai 2024 namun kita berharap bukan hanya seremonial tetapi ada dampak kepada masyarakat kota Pematangsiantar. – ucap Roy Marsen Simarmata

Diakhir, moderator mengajak seluruh peserta untuk foto bersama. (Jhon N)