ZIARAH HARLAH NU KE-101 MWC NU PACIRAN

Lamongan -menaramadinah.com : Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) NU Ke-101, Jam’iyah NU MWC Paciran yang menggelar ziarah kubur (Maqbaroh) para Auliya dan Muharrik (Penggerak) NU di kecamatan Paciran kabupaten Lamongan memang terdengar menarik. Acara ini diikuti oleh ratusan jamaah Nadliyin-Nahdliyat dari berbagai segmen dan menggunakan baju putih.

Dalam kegiatan ini, para peserta melakukan ziarah kubur dengan tujuan untuk mengenang dan mempererat hubungan dengan keturunan para wali, auliya, dan tokoh-tokoh pendahulu NU. Acara telah dimulai setelah sholat Jumat pada hari Jumat, tanggal 26 Januari 2024 di beberapa tempat seperti Dengok dan Kandangsemangkon serta berakhir pada malam Sabtu di Maqbaroh Syeikh Maulana Ishaq Kemantren.

Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta mempererat tali silaturahim antar sesama muslim.

Acara dimulai dari Maqbaroh KH. Nur Salim, Dengok. Saat sambutan KH. Masruri Nur Salim, SP. menyampaikan bahwa dulu Alm. KH. Nur Salim pernah berpesan kepada dzuriyah dan murid-muridnya, “Janganlah berharap apapun saat berkhidmat di NU. Tunjukkan bahwa itu adalah kecintaan kita kepada Nahdlatul Ulama.”

Estimasi jumlah jamaah yang mengikuti acara itu berkisar antara 1500 massa dengan mengendari puluhan kendaraan roda dua dan roda empat bergerak ke Maqbaroh R. Noer Rohmat (Sunan Sendang) yang terletak di sebelah barat Masjid yang konon dulu dipindah oleh Sunan Sendang dari Mantingan, Jepara ke atas bukit di Sendangduwur hanya dalam waktu semalam.

Sorenya, jamaah menziarahi Maqbaroh KH. Baqir Adelan, Kranji (mantan Rais Syuriah MWC NU Paciran). Setelah khusuk berdoa, jamaah lalu bergeser ke Aula PP. Tarbiyatut Tholabah Kranji untuk menikmati jamuan makan ala pesantren. Jamaah menikmati jamuan nasi diatas nampan yang dinikmati bersama-sana.

Menjelang maghrib tiba, jamaah bergeser ke Masjid Jami’ Al-Mubarok Drajat. Setelah berjamaah sholat maghrib, mereka lalu berziarah ke Maqbaroh R. Qosim (Sunan Drajat). Meski area Maqbaroh Sunan Drajat ramai dikunjungi para penziarah dari luar daerah, namun acara tetap berlangsung dengan tertib dan lancar.

Dan menjelang waktu isya, mereka tiba Masjid Al-Abror Kemantren. Setelah berjamaah sholat isyak mereka lalu berziarah di Maqbaroh Syeikh Maulana Ishaq (ayahanda Sunan Giri). Acara dilanjutkan dengan Mauidloh Hasanan oleh KH. Salim Azhar (Rais Syuriah PCNU Lamongan). Dalam ceramahnya, Yai Salim menyampaikan kisah-kisah penuh hikmah para ulama saat berjuang merawat NU. Hendaknya kisah itu dapat menjadi penyemangat bagi para Nahdliyyin-Nahdliyat dalam berkhidmat di NU.

Acara berakhir jelang pukul sepuluh malam, para jamaah dengan tertib kembali ke rumah masing-masing. (Ried).