DPR RI Partai Golkar H. Muhamad Nur Purnamasidi: Kesejahteraan Guru Kunci Kemajuan Pendidikan.

Senayan, Jakarta. Menara Madinah.com-Pernah menjadi Guru Honorer selama tiga tahun (1995-1997) dengan penghasilan Rp. 35.000,- perbulan. Memiliki istri dan satu orang anak saat itu tentu bisa dibayangkan kehidupan ekonomi keluarganya.

 

Realitas obyektif yang dijalani itulah yang kemudian membulatkan tekad H. Muhamad Nur Purnamasidi untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Pria yang akrab disapa Bang Pur ini berpandangan kualitas Pendidikan akan terwujud bila prasyarat kesejahteraan guru terpenuhi.

“Guru adalah profesi yang sangat mulia, memegang posisi kunci, berada dalam garda terdepan dalam ikhtiar meningkatkan kualitas Sumberdaya manusia yang berdaya saing, cerdas, unggul dan maju.” Tandas Anggota DPR RI Komisi X Fraksi Partai Golkar.

Lebih lanjut, Politisi Senayan yang melaju kembali untuk periode 2024-2029 dari Dapil Jatim IV Jember Lumajang dengan no urut 1 ini menyatakan perlunya pembaharuan implementasi dalam tata kelola politik anggaran pendidikan.

“Amanat konstitusi secara terang benderang menyatakan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 % dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang tertuang dalam BAB XIII Pasal 31, ayat (4) UUD NRI 1945.” Imbuh Pria yang lekat dengan Bapak Pejuang guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Data Kemendikbudristek RI pada Tahun 2020, jumlah guru di Indonesia mencapai 3,87 Juta. Hanya 1,15 Juta yang mendapatkan tunjangan profesi. Sementara sisanya adalah para guru honorer tanpa tunjangan, dengan pendapatan yang rendah.

“Guru sejahtera, pendidikan maju dan berkualitas” itu harapan kita semua agar amanat konstitusi yakni mencerdaskan kehidupan bangsa terwujud. Pungkasnya.

Dalam ikhtiar melaju (kembali) ke Senayan, khusus di Lumajang H. Muhamad Nur Purnamasidi melakukan tandem dengan Caleg Golkar Pudoli Sandra (No Urut 8) untuk DPRD Provinsi JATIM, sedang DPRD Kabupaten Lumajang kolaborasi dengan Mochamad Ali Murtadho Dapil 2 (Kunir, Tekung, Yosowilangun) dan Afan Habibi di Dapil 3 (Pasirian, Tempeh).
(Red. Alien)