Jangan Mengikis Budaya dengan Bid’ah

Catatan Gus Miskan.

Kelompok Salafiyin atau Wahabi hari gini masih bahas bid’ah, kafir non kafir dst (gak produktif terkesan jualan agama), padahal kelompok ini sumber lahirnya para kelompok khawarij, yang kedua sampai kapan agama mereka design menjadi sumber konflik.

Budaya itu adalah infrastruktur agama, bukan sebaliknya agama justru malah menghapus budaya, gerakan membid’ahkan jelas bertujuan mendegradasi budaya dan mendegradasi keragaman. Kelompok apapun dan sekalipun mereka mengatas namakan agama, maka mereka adalah jelas jelas para munafiqun karena menolak sunnatullah.

Oleh karenanya umat beragama Indonesia hendaknya hati hati mengikuti kajian agama, ciri ciri kelompok taqfiri dalam kajiannya selalu membid’ahkan, mengkafirkan, surga/neraka, mendikotomi kelompok masyarakat, mendominasi golongan yang ujungnya bertujuan mendegradasi budaya lokal anti keragaman.

Umat beragama (khususnya muslim Indonesia) sudah waktunya bangun dan sadar dari kungkungan tempurung identitas sempit (dokmah agama yang sempit), agar mampu membawa dan menjadikan agama sebagai sumber inspirasi untuk menyelesaikan persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai bentuk implementasi konsep besar rahmatan lil’alamin.

Nabi Muhammad saw sudah mencontohkan implementasi rahmatan lil’alamin secara implementatif melalui gerakan dan peristiwa besar antara lain :
1. Peristiwa Makkah, dengan mengajak manusia harus beragama dan bertuhan.
2. Peristiwa Madinah, dengan memberikan contoh bernegara yang benar (terbitnya Piagam Madinah)
3. Peristiwa Isra’ Mi’raj, adalah bagian dari awal kebangkitan ilmu dan teknologi di dunia.

Kemudian kaum muslim Indonesia sebagai umat yang hidup pada abad 19 atau 20 lalu (umat taqlid), melalui ormas keagamaan (Nahdlatul Ulama atau NU) dengan dua pemikir besar (KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahab Hasbullah) telah turut membawa Islam menjadi solusi atau jalan keluar bagi Indonesia untuk keluar dari kesulitan memerdekakan diri, membentuk negara dengan modelnya sendiri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui beberapa peristiwa berikut :
1. Peristiwa perumusan nilai nilai Pancasila
2. Bhinneka Tunggal Ika
3. Azas Tunggal pancasila
4. Fiqih Peradaban

Empat hal tersebut sebagai bentuk bahwa negara memberikan payung dan jaminan hidup bagi warga bangsa agar bisa hidup berdampingan sebagai saudara sebangsa dan secara bersama sama wajib turut membangun peradaban dunia.

Semoga Tuhan (Allah swt) tidak marah

Salam,
Miskan Turino.