Selasa, 4 April 2023 sekitar pukul 10 pagi menjadi hari yang digunakan oleh Kelompok 2 KKN-T MBKM UPN “Veteran” Jawa Timur untuk mengisi agenda kunjungan ke UMKM sari kedelai “Amanah Jaya”.
Kunjungan kali ini dimaksudkan untuk melihat secara langsung proses produksi dari sari kedelai. Diikuti oleh seluruh anggota Kelompok 2, secara kompak kelompok kami turut serta ke lapangan untuk melihat proses pembuatan sari kedelai. Kunjungan ke UMKM disambut hangat oleh Ibu Ulfa sebagai pemilik UMKM sari kedelai.
Setibanya di lokasi, pegawai dari sari kedelai Amanah Jaya tengah melakukan proses penggilingan kedelai. “Kedelainya ini digiling hingga tiga kali, baru ampasnya dibuang untuk dijadikan pakan ternak”, ucap salah satu pegawai. Kedelai yang digiling sebelumnya telah dicuci bersih dengan air bersih. Kemudian, pada gilingan pertama ampas kedelai dimasukkan kembali ke mesin penggiling hingga tiga kali digiling.
Setelah melalui proses penggilingan, kedelai kemudian diletakkan pada panci besar. Terdapat dua panci besar yang disiapkan di atas kompor untuk kemudian dimasak hingga mendidih. Ketika proses memasak cairan sari kedelai, busa yang berada di permukaan diambil dan disaring untuk kemudian dibuang. Setelah mendidih, cairan diberi dengan perasa dan pewarna dengan 3 varian masing-masing, yakni stroberi, coklat, dan pandan.
Ketika sudah mendidih, kedelai disortir ke teko air agar proses pengemasan lebih mudah ke wadah yang telah tersedia. Proses pengemasan juga disediakan ember besar berisikan air yang bertujuan mengurangi uap di luar kemasan yang terjadi akibat cairan sari kedelai yang masih hangat. Untuk produk yang dihasilkan, sari kedelai miliki Bu Ulfa memiliki 2 bentuk yang dipasarkan, yakni kemasan plastik kecil yang dijual seharga Rp1000 dan kemasan botol 500ml yang dijual seharga Rp6000. Pembuatan sari kedelai yang dilakukan tanpa pengawet milik Bu Ulfa tergolong cepat laku terjual di pasaran sehingga tidak cukup sekali proses pembuatan dalam satu hari. Husnu Mufid