Semaan Al-Quran Malam Jumat Legi Langgar Mbah H. Rohmad

Kediri-Menaramadinah.com Jumat Legi, 11 November 2022. ‘Memakmurkan Masjid, Musyolla atau Langga’ adalah dengan menggunakan tempat ibadah tersebut untuk berbagai kegiatan-kegiatan yang mendukung terciptanya rasa senang dan butuh akan melakukan ‘ibadah’ yaitu menyembah kepada Allah SWT, yang secara luas dimaksudkan menuju Ridho Nya dan menghindari ‘bendhu’ atau murka Nya dalam ungkapan ‘suhtu’.

Secara umum kegiatan ibadah tersebut ada 2 (dua) bagian besar, yaitu; pertama Sholat berjamaah lima waktu, atau pun sendirian oleh karena sesuatu dan lain hal, juga sholat-sholat sunnat yang lainnya, dan yang kedua adalah kegiatan yang berupa ‘syiar’ atau dakwah Islam.

Kegiatan syiar dakwah ini model, bentuk dan wujud nya serta waktu pelaksanaan nya lebih banyak bersandar kepada sosio masyarakat sekitar tempat ibadah tersebut.
Hal yang menjadi pertimbangan besarnya kegiatan syiar dakwah itu adalah, bisa menarik ummat untuk hadir, mudah melaksanakan nya, terjangkau biaya operasional nya, dan ada nilai-nilai edukasi atau keilmuan keagamaan yang bisa di aplikasikan dalam kehidupan secara riel baik secara pribadi, keluar, lingkungan sampai masyarakat luas.

Selain hal-hal di sebut awal juga sangat penting ditekan adalah: ‘Anak-anak ikut, senang dan tertarik’ ikut berkegiatan, jadi biarkan mereka ikut walaupun hanya sekedar bermain-main saja, berikan ‘ruang’ untuk anak-anak kecil itu, tertawa, bercanda agar mereka mempunyai ‘kenangan indah’ ikut kegiatan beribadah.

Pagi ini, cuaca cukup cerah suara orang ‘mengaji’ membaca Al-Qur’an atau ‘Semaan’ terdengar jelas dan lantunan lagu bacaan nya ada banyak yang menyentuh hati. Anak-anak kecil pun juga sesekali memecahkan ‘suasana’ yang shahdu, dengan lengkingan, jeritan canda tawa khas anak-anak yang itu justru bisa menambah semaraknya kegiatan.

Itu gambaran dari Kegiatan di Langgar nya Mbah Haji Romad, di Dsn. Sumbergayam Rt/Rw 49/11 Ds. Kepung, Kec. Kepung.
Kegiatan Semaan ini setiap malam Jumat Legi, sebulan sekali, peserta nya adalah warga masyarakat sekitar yang menjadi anggota jamaah.

Semaan di mulai sejak tadi malam sehabis sholat isak, oleh para bapak-bapak dan ibu-ibu yang juga mengajak anak-anak mereka yang masih kecil-kecil, keikut sertaan anak-anak bisa menyemarakkan suasana. Pada malam hari bapak-bapak yang membaca al-quran pagi hari ibu-ibu, sekitar jam 11.00 sudah khatam artinya 30 jus al quran sudaha dibaca semuanya.

Secara umum semaan ini diadakan secara gorong royong oleh anggota jamaah dan lingkungan secara suka rela, untuk menyediakan keperluan antara lain konsumsi, makanan dan minuman serta jajanan apa saja warga dengan suka rela turut menyiapkan nya.

Orang bijak menyampaikan pesan nya tentang ORANG yang Di Rindukan SURGA, berkata: ” Senanglah Membaca Al-Quran, Bersuka-ria lah Bisa Memberi Makan Orang yang Lapar, Berusaha lah untuk Bisa Menjaga Lesan, Berbicaralah yang Penting dan Berguna.

Kegiatan ‘Semaan’ secara sosiologis antropologis berdimensi strategis antara lain; menumbuhkan rasa persaudaraan, kekeluargaan, gotong royong dan peduli dengan sesama dalam wujud nya ada saat berkumpul dengan orang lain, bercanda, bertutur sapa dengan simpati dan empati yang cukup natural/alamiah, dan sebagai wahana untuk ladang ibadah menuju keridhoan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, mewariskan ajaran agama dan keyakinan dalam hal ini Islam ahlu sunnah waljamaah an nahdliyah.

Kegiatan semaan tersebut setidak ada 3 (tiga) hal yang esensial: satu MEMBACA AL-QURAN, dua, SEDEKAH dan tiga SILATURRAHMI, secara jamaah adalah sebagai wahana kordinasi dan komunikasi massa yang murah serta efektif.

Selamat NU menuju Satu Abad. NU go internasional.
Nur Habib, LESBUMI PC NU Kab. Kediri, kader NU dari utara lereng Gunung Kelud.