Ngaji Malam Jumat Legi

Kediri-Menaramadinah.com Kamis, 27 Juli 2022. Ngaji Rutinan Malam Jumat Legi, di Musholla Baitul Muttaqin, Dsn. Sumbergayam, Ds. Kepung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri.


Pengajian rutin ini sudah berlangsung hampir 4 tahunan, menghadirkan para kiyai dan ulama serta penceramah dari mulai seputar Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri bahkan juga dari luar daerah antara lain Kabupaten Malang dan Jombang. Malam ini Kiyai Indix Muchtar, yang di kenal akrap nya Gus Indik, dari Ponpes Sabilil Huda Bukaan Keling.
Dlingkungan PC NU Kab. Kediri dia termasuk Sekretaris LAZISNU dan juga Divisi MAKWAH/ Maktabah Ahlussunah Waljamaah, Aswaja NU Center.

Kiyai Lukman Hakim, menjelaskan bahwa pengajian rutin malam jumat legi selalu diawal dengan dzikir ‘manakip Syeh Abdul Kodir Al Jilani’, sebagai salah satu amalan para ulama dan kiyai yang sudah diturunkan dari generasi ke generasi. “Kita sekarang tinggal mengikuti dan melanjutkan nya” jelasnya. Selain itu dzikir manakip ini juga menjadi amalan seluruh alumni Pondok Pesantren Kwagean, dimana dia juga salah satu alumninya.

Malam ini Gus Indix, dengan gaya nya yang humoris menjelaskan pentingnya ‘mengakuj kekurangan dan kesalahan ummat manusia’ karena manusia di beri nafsu atau keinginan-keinginan yang bisa melupakan untuk taat atau ibadah kepada Allah SWT, dan itu yang membedakan dengan para malaikat yang tidak pernah bermaksiat kepada Nya.
Namun disisi lain dengan nafsu manusia, bisa menjadi keistimewaan nya.

Dzikir adalah salah satu bentuk wujud ketaatan atau ibadah kepada Allah.
Bagi manusia yang sudah dibuka mata batin nya oleh Allah SWT, sudah bisa melihat dengan terang ‘akhirat’ surga dan neraka itu bukan besuk menanti mati dulu, itu karena ‘surga’ adalah tanda atau alamat ridho Nya, sedangkan ‘neraka’ adalah Suhtu atau bendu/azam dari Allah.
Semua bentuk amal yang menuju ridho Allah adalah ibadah, misalnya; sholat, puasa, zakat, berbuat baik kepada orang tua, orang lain ataupun mahkluk yang lain, namun sebalik semua bentuk amalan yang maksiat bertentangan dengan perintah Nya akan mendapatkan bendu atau suhtu.

Lebih lanjut Gus Indix, melanjutkan penjelasanya dengan memberikan contoh-contah kehidupan para ulama dalam beribadah antara lain: Imam Ghozali, juga dalam kehidupan keseharian kita, mengasikkan juga menarik.
Dia berpesan bahwa amal ibadah yang utama adalah ‘Mengajar dan Belajar’ ilmu agama.
Karena dengan itu bisa menjadi agama Islam bisa lestari. Di akhir ceramahnya di berpesan kepada jamaah agar tidak pernah berhenti beribadah menuju ridho Allah SWT.
Nur Habib, mengabarkan.