SEDERHANA, BUKAN TAK BOLEH KAYA

 

Oleh:Musthofa Zuhri
( KAMAD MTSN 8 JEMBER ).

Ketika Nabi saw, diberikan opsi oleh kelompok teroris sekelas Abu jahal, Abu lahab dan sejenisnya untuk menanggalkan islam dengan menerima jabatan, wanita atau kemewahan, sang baginda dengan tersenyum menolak.

Baginda lebih memilih hidup konsisten dengan tetap melanjutkan syiar islam. Nabi yang dikenal dg julukan al amin inipun fokus dengan hidup apa adanya. Sederhana dan tak tergila gila dengan tawaran dari si bedebah Abu jahal. Abu lahab tersebut.

Kisah itupun menjadi pembuka seorang da’i gaul yang kudengarkan petuahnya di siang ini.

“Andai baginda mau mengambil posisi yang ditawarkan para TERORIS diatas, sungguh sangat bisa, namun itu tak beliau lakukan” ujarnya.

Bahkan dalam Sabdanya yang sangat terkenal, Nabi ahir zaman ini, memberikan warning ” hati hati terhadap 3 ta, yakni harta, tahta dan wanita”

Ketiga hal diatas akan menjadi fitnah jika tak dikelola dengan baik” ujar sang da’i gaul ini landai.

Kemewahan memang mengundang penghormatan yang tinggi, namun kesederhanaan mengundang jenis penghormatan yang lebih abadi” lanjutnya

Islam bukan menolak kekayaan, bahkan justru menganjurkan kita harus kaya. Bahkan mengutuk sikap malas dalam bekerja” ujar sang da’i ini . Namun kekayaan yang kita miliki harus ada efek sosial. Dan mampu didistribusikan secara baik kepada lingkungan sekitar.

“Dengan demikian akan memunculkan keseimbangan hidup” tandas pria paruh baya ini.

Itulah sebabnya, dalam teks kitab suci kita, setelah mendirikan sholat, kita diharapkan melanjutkan berzakat, aqimisholah wa yuktuzzakah” jelasnya.

Saudara sekalian,
Melatih hidup dengan tak disetir oleh hal hal duniawi menunjukkan bahwa hidup ini amat nikmat. Dan gaya hidup akan terasa apa adanya. Sederhana dengan memenej tata kelola rizqi yang telah diberikan oleh Allah. Karena bagi saya. “Sederhana bukan tanda-tanda kemiskinan, tapi tanda-tanda kesiapan untuk merasakan hidup yang penuh kekayaan” jelas pria berkacamata ini.

Dan juga Kesederhanaan memberikan anda ruang untuk berpikir lebih dalam atas makna dari kehidupan” lanjut sang da’i ini dengan suara yang menggelegar.

Para jama’ah sejenak diam. Dan sang da’ipun menundukkan kepala. Suasana terlihat hening. Sambil, bergetar da’i gaul ini berkata:

Saudara sekalian, Keindahan hidup akan terlihat bagi orang sederhana. Keindahan itu akan terlihat tanpa perlu bantuan benda-benda apapun”

Oleh karenanya, didalam forum yang penting ini, ijinkan saya menutup petuah saya dengan sebuah petuah yang mungkin bermakna. Untuk saya, anda atau siapa saja.

“Menjadi kaya dan menjadi sederhana adalah dua hal yang berbeda. karena anda bisa menjadi orang paling kaya sekaligus menjadi orang paling sederhana” pungkas da’i gaul ini sambil menatap para jama’ah.

Aku yang mendengar cermahanya hanya diam tak bisa berkata lebih jauh. Kudekati dia, untuk meminta nomor Hp nya.

Sederhana sekali merk Hp nya. Dan …..

wallahu a’lamu bishowab.