Sirno Ilang Kertaning Bumi, Raja Girindrawardana Pindahkan Majapahit dari Trowulan Mojokerto ke Kediri

Mojokerto-Menaramadinah.com: Menurut babad tanah Jawi dan serat kanda, majapahit runtuh karena diserang raden patah dari demak tahun 1478 atau tahun 1400 saka, dengan sengkalan sirna ilang kertaning bumi. namun bukti arkeologi tidak sesuai dengan cerita ini, bahwa di tahun 1486 atau tahun 1408 saka dari prasasti jiyu dan prasasti petak menunjukkan masih ada raja majapahit dengan kekuasaan besar, yaitu Girindrawardhana. girindrawardhana adalah anaknya suraprabhawa, suraprabhawa adalah anaknya kertawijaya, kertawijaya adalah anaknya wiramawardhana dan wikramawardhana adalah anaknya hayam wuruk.

kekuasaan majapahit di tahun 1486 atau tahun 1408 saka masih cukup berpengaruh hingga tertulis di prasasti jiyu bahwa girindrawardhana dituliskan sebagai penguasa majapahit, jenggala dan daha. dalam prasasti petak dituliskan mengenai penganugerahan tanah Pradesa petak merupakan balas jasa pihak istana Majapahit kepada Sang Brahmaraja Ganggadara yang sebelumnya berjuang membantu kejayaan Sang Munggwing Jinggan dalam pertempuran melawan pihak Majapahit di trowulan. kadi dua prasasti ini menunjukkan bahwa raja majapahit masih berkuasa dan sedang terjadi perang saudara di trowulan kemudian pusat istana dipindah di daha.

telaah sejarah harus diperbandingkan dengan berbagai sumber, baik dalam negeri maupun luar negeri, agak aneh kalau kemudian kita alergi terhadap data dari luar negeri, menunjukkan kepicikan kita untuk tidak mau obyektif. jika ternyata data dari luar negeri selaras dengan data dari dalam negeri, maka formulasi dari berbagai data itu akan semakin membentuk kisah yang obyektif.

kekuasaan girindrawardhana di daha ini diperkuat oleh catatan tome pires, pelaut portugis. bahwa dia masih menjadi raja dengan gelar bhatara wijaya, dan kemudian diserang demak pada tahun 1518 di bawah pimpinan sultan trenggono. jadi keruntuhan majapajit itu di tahun 1518 oleh raja demak bernama sultan trenggono, bukan di tahun 1478 oleh raja demak di bawah raden patah

dari sisi spiritual, sesuai janji sabdo palon, 500 tahun setelah majapahit runtuh itu semestinya tahun 1518, jadi tepat 500 tahun tersebut adalah tahun 2018

semoga damai selalu,,, rahayu mulyaning jagat…

Tapak Kuntul Anglayang

Koresponden MM.com