Catatan 7 Syawal 1442 H

 

Oleh : Evi Sufiani.

Bagi orang² yang melaksanakan puasa Syawal sejak tgl 2 lalu, kata orang Madura hari ini adalah hari terakhir sebelum *_atellas topak_* , lebaran ketupat.

Tapi Catatan ini bukan tentang _*atellas topak*_ , tapi tentang perempuan² yang pernah ada di jaman Rasulullah dan turut turun ke medan perang, benar² perang, seperti Nusaibah binti Kaab dari Bani Najjar di Madinah. Beliau pernah ada di banyak pertempuran seperti _baitul Aqabah II, Perang Uhud, Perang Hunayn, Perang Yamamah dan di Perjanjian Hudaibiyah_ .
Bahkan di Perang Uhud, Nusaibah binti Kaab adalah salah satu sahabat Rasulullah yang melindungi Rasulullah. Beliau seperti perisai nya Rasulullah. Menderita 12 luka di perang Uhud.

Perempuan lainnya adalah Khaulah binti Azur, si Ahli Pedang dan Tombak.
Khaulah menjadi anggota pasukan perang nya Khalid bin Walid kala berperang melawan Romawi dan saat Perang Yarmuk. Ketangkasan Khaulah binti Azur memukau seluruh pasukan nya Panglima Khalid bin Walid dan tentunya mendongkrak semangat juang mereka.

Adalah seorang Sayyidah Rafidah dokter perang perempuan pertama dalam Islam.

Istri Khalid bin Walid, Ummi Tamim dan Asma binti Abubakar yang bertugas di bagian persenjataan.

Perempuan lainnya adalah Hindun Bin Utbah. Meskipun berada di garda belakang pasukan perang, Hindun bin Utbah berteriak memekikkan semangat juang mereka, bahkan suaminya Abu Sufyan diteriaki…. *Wahai Putra Shakhr… Kembalilah ke medan perang! Berjuanglah hingga titik penghabisan agar engkau dapat menebus masa lalumu saat engkau menggalang kekuatan untuk menghancurkan Rasulullah*

🌹🌹🌹
Itulah beberapa profil perempuan hebat di jaman Rasulullah di medan perang. Perang yang sesungguhnya.

Lalu bagaimana konteks kekinian dari para perempuan hebat masa kini ?
Lalu dari manakah para perempuan bisa menemukan ladang jihad dan arena pertempuran yang akan mengantarkan nya ke Syurga Nya kelak ?
Bagaimana kah cara para perempuan ini memainkan pedang dan tombak nya untuk dihujamkan ke dada para musuh² Islam ??

Ladang pertempuran jihad nya perempuan kekinian lebih luas dan mendalam.
Bahwa tidak bisa menggantikan pahala syahid nya di medan perang, tetap saja membutuhkan energi dan pemikiran yang mendalam.

Maka berjuang di ladang pertempuran masing2 dengan upaya terbaik dan membersihkan niat, lillahi ta’ala, bener2 berharap hanya pada Allah SWT adalah salah satu cara para perempuan ini untuk mengetuk salah satu pintu syurga yaitu _babul jihad_ pintu jihad.

Ibnu Abbas RA menuturkan, datang seorang perempuan kepada Rasulullah SAW seraya berkata, “Sesungguhnya aku adalah duta kaum perempuan untuk menghadapmu. Tidak ada seorang perempuan di antara mereka, baik yang mengerti maupun tidak mengerti, melainkan dia akan merasa senang dengan kehadiranku di hadapanmu.”

“ALLAH SWT adalah Tuhan kaum laki² dan perempuan, sedang engkau adalah Rasul Allah kepada kaum laki² dan perempuan. Jihad telah diwajibkan kepada kaum laki². Jika menang, mereka akan kaya. Jika gugur sebagai syahid, mereka tetap hidup di sisi Tuhannya. Lalu, adakah di antara amal² kaum perempuan yang mampu menandingi hal itu?

Rasullah menjawab dengan tersenyum, “Menaati suami dan mengetahui hak² mereka (dapat menyamai jihad di jalan Allah), tetapi sedikit dari kalian yang melakukannya.”
(HR Thabrani).

Inilah ladang jihad nya perempuan kekinian

Wallahu a’lam
Salam takzim

Evi Sufiani
Mantan Ketua Korps HMI Wati / KOHATI BADKO Jatim periode 1997-1999