Saya Akan Berziarah Ke Kadilangu Demak

Oleh. Sri Narendra Kakaseba.

Setiap dari kita memiliki cara tersendiri dalam mencintai para Kekasih Allah. Sedang saya, cara mencintainya adalah dengan mempelajari sejarahnya, melestarikan warisannya, memetik ilmunya, berusaha mengikuti jejaknya dan rutin berkunjung ke makamnya sebagai wasilah berikut ungkapan rasa syukur.

Raden Mas Sahid atau Berandal Lokajaya atau Ki Dalang Brangti atau Pangeran Tuban atau Susuhunan Kalijaga adalah satu dari sekian banyak Wali di Jawa, yang sosoknya teramat menginspirasi pemikiran saya. Bagi saya, Beliau adalah seorang figur Ulama yang totalitas dalam beragama, pun totalitas dalam berkesenian dan berkebudayaan Jawa. Berdaulat, itu intinya!

Bagaimana kala itu seorang Susuhunan Kalijaga dengan sangat cerdas mengemas dakwah Islam secara apik, unik dan nyaman, sehingga para pribumi Jawa kemudian memilih Agama Islam. Murni dari hati yang paling dalam, secara suka rela. Adalah lazim jika keimanan dan ketaqwaan para pengikut Susuhunan, pada masa itu mendarah mendaging. Karena sudah didasari dengan cinta dan segenap hati. Bagi saya ini sangat menakjubkan!

Ciri khas dakwah Susuhunan Kalijaga pada permulaannya adalah pendekatan, kemudian menjalin keakraban, selanjutnya menerangkan ajaran, kemudian mengajak pribumi masuk Islam secara kekeluargaan. Artinya tidak dengan hujatan, hinaan, cacian dan tidak gegabah teriak-teriak musyrik, apalagi membabi buta me-neraka-kan siapapun yang terlihat tidak sekeyakinan, sembrono! Susuhunan dakwahnya sama sekali tidak seperti itu dan percayalah bahwa metode syiar Islam yang terkesan kasar seperti itu tidak akan berkembang di Jawa. Walau demikian, kita harus tetap waspada. Aja lena, aja ya!

Ya benar, beberapa hari lagi saya akan berziarah ke makam Susuhunan Kalijaga di Kadilangu – Demak. Acara ziarah akan dihadiri para Militan Santri Gerbang, para penggiat seni dan budaya Jawa, juga sahabat karib seperjuangan. Agenda ziarah ini pun nantinya akan di ikuti orang umum, karena memang pada dasarnya acara ini bersifat umum, maksudnya boleh di ikuti oleh siapapun. Uniknya, pada acara ziarah nanti, kami juga akan melantunkan “Tembang Sakral Kidung Wahyu Kalaseba.”

Tepatnya pada hari Minggu Wage, 20 September 2020, pukul: 12:00 WIB. Mangga yang berkenan hadir, saya tunggu di Pasujudan Agung, areal peziarahan Sang Maestro Budayawan Abad Ke 15, Raden Mas Sahid. Semoga keberkahan berlimpah ruah untuk kita semua, Aamiin.