Gelar Sosialisasi empat pilar kebangsaan. Bang Pur: Tantangan tersendiri bagi generasi Milineal.

Jember-menaramadinah.com-19 Juli 2020 Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan “soko guru” berisikan nilai-nilai luhur bangsa yang tidak sekedar untuk dipahami, tetapi juga diimplementasikan dalam kehidupan keseharian.

Pancasila, UUD 1945, NKRI serta Bhinneka Tungal Ika, merupakan panduan dalam ketatanegaraan kita. Empat pilar tersebut untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur , sejahtera dan juga bermartabat. Demikian ujar H. Muhamad Nur Purnamasidi (Bang Pur), anggota DPR RI Komisi X Fraksi Partai Golkar dalam acara sosialisasi 4 pilar Kebangsaan, Sabtu, 19 Juli 2020, bertempat di Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates Jember.

Acara yang dikemas dalam Dialog Publik sosialisasi 4 Pilar itu diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi/dosen, mahasiswa, para aktifis organisasi ekstra kampus pegiat pers dan juga para pemerhati sosial.
Lebih lanjut, Alumni Fisip Universitas Jember ini mengutarakan tantangan kita sebagai bangsa akibat gelombang perubahan -terutama kemajuan yang luar biasa dalam bidang teknologi dan informasi (TI)-, dimana seolah dunia sudah “menyatu,” tidak lagi tersekat oleh batas geografi.

Hal itu sudah tentu membawa pengaruh serta dampak baik positif maupun negatif. Indonesia memiliki kurang lebih 16.056 pulau, terdapat 1.128 suku bangsa dengan keragaman Bahasa, budaya serta karakter yang berbeda beda. Keragaman itu bila tidak dikelola sebagai asset potensial dan didayagunakan secara optimal maka hanya akan melahirkan beban yang tidak ringan. Ujarnya dengan raut muka serius

Karena itulah, apa yang dilakukan MPR RI ini sebagai salah satu ikhtiar agar kita sebagai bangsa memiliki landasan yang kokoh, pijakan yang kuat dalam menghadapi serta adaptif terhadap segala perubahan yang terjadi. Tantangan sekaligus peluang bagi generasi milineal, dengan memprasyaratkan diperlukannya kolaborasi, kreativitas, serta inovasi dalam berbagai bidang.

Ke depan mulai dari sekarang meniscayakan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, serta berdaya saing dengan memiliki keunggulan komparatif – baik skill/keahlian dan karakter kuat/mental tangguh. Dalam situasi pandemic covid 19 era new normal ini kita harapkan tetap terbangun kebersamaan, bahu membahu bekerja sama saling bergotong royong dengan tetap mematuhi standar protokol kesehatan. Itu kuncinya.

Ketika sesi dialog, salah satu peserta menanyakan terkait sikap toleransi dalam kemajemukan, kenapa masih dijumpai praktik intoleransi, dalam bidang keagamaan dengan menganggap diri paling benar dan yang lain salah? Secara kelakar Bang Pur menjawab, ada kemungkinan mereka itu “pikniknya” kurang jauh, ngopinya kurang kental atau bahkan tidak pernah ngopi sehingga sempit wawasan dan yang dipakainya “kaca mata” kuda. Sambil tertawa diikuti peserta yang hadir.
Paling tidak terdapat dua faktor yang biasanya menjadi penyebab mengapa hal itu terjadi yakni karena pahamnya yang salah, atau kalau tidak, yang salah memilih pahamnya. Untuk itulah, sosialisasi 4 pilar ini menjadi salah satu ikhtiar kita untuk mereduksi berbagai pandangan negatif tersebut. Sebagai bangsa kita harus memiliki trust/kepercayaan dengan saling menghargai, menghormati serta menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika. Meskipun berbeda-beda, kita tetap satu. Berbeda itu indah, keragaman itu potensi, karena itu semua pemangku kepentingan harus bersinergi dan bekerja sama. Pungkas Bang Pur.
Dalam kesempatan tersebut, Bang Pur juga menyempatkan untuk memberikan pertanyaan sebagai bagian pendalaman terhadap materi sosialisasi 4 Pilar. Bagi peserta yang berhasil menjawab dengan cepat dan tepat mendapatan doorprize berupa uang cash dengan jumlah nominal yang beragam sesuai dengan bobot pertanyaanya. Mayoritas yang antusias dan memperolehnya adalah dari kalangan mahasiswa dan aktifis organisasi ekstra kampus. Om Iyan.