Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kerja sama dengan Komisi X DPR RI Gelar Acara Gerakan BISA (Bersih Indah Sehat dan Aman) di Pantai Watu Pecak, Kabupaten Lumajang.

Lumajang, Sabtu 29 Agustus 2020–menaramadinah.com

Kementrian Pariwisata dan ekonomi kreatif bekerja sama dengan komisi X DPR RI menggelar kegiatan bertajuk Gerakan Bersih Indah Sehat dan Aman (BISA) di daerah wisata. Pelaksanaan kegiatan berlangsung dua hari yakni tanggal 29-30 Agustus 2021 yang dipusatkan di Pantai Watu Pecak Lumajang.

Dalam sambutanya, Wakil Bupati Lumajang Ibu Indah Amperawati menyatakan daerah Lumajang dianugerahi potensi alam yang luar biasa yang menjadi destinasi wisata. Namun karena Pandemi Covid 19, sektor pariwisata tersebut sangat berpengaruh terhadap terjadinya penurunan penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Terjadi penurunan kurang lebih 40 %. Secara otomatis, hal tersebut juga berdampak pada terjadinya penurunan pendapatan masyarakat yang terlibat -baik langsung maupun tidak langsung- dalam kegiatan pariwisata. Karena itu, saya sangat berterima kasih kepada Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Komisi X DPR RI, khususnya Bapak H. Muhamad Nur Purnamasidi.

Lebih lanjut Ibu Indah menjelaskan bahwa Program BISA ini hanya sebagai stimulan. Sebagai bagian dari program padat karya kepada masyarakat terdampak covid 19. Karena itu, sifatnya hanya sementara dan untuk selanjutnya masyarakat sendiri harus segera bangkit, berkreativitas melakukan berbagai terobosan serta kreativitas agar tetap survive.

Menurutnya tujuan diadakanya Kegiatan BISA adalah sebagai bagian untuk membangun kesadaran bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan wisata. Dalam kaitan itu, Pemerintah Daerah ke depan akan mewajibkan setiap masyarakat yang memasuki area wisata untuk menyiapkan serta membawa “tempat sampah” sendiri agar lokasi kebersihan dan kenyamanan tetap terjaga. Kesadaran serta perilaku hidup bersih harus menjadi kebiasaan yang mentradisi di masyarakat Lumajang ini, pungkas Alumni FiSIP Universitas Jember ini.

 

Sementara itu, Afrida Pelitasari yang mewakili Kementrian Pariwisata dan ekonomi kreatif menyatakan program BISA merupakan penerjemahan yang sejalan dengan arahan Bapak Presiden Republik Indonesia serta salah satu langkah strategis untuk mempercepat pemulihan sektor wisata akibat dampak covid 19. “Untuk itu diperlukan kerjasama, kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah Daerah, Komisi X DPR RI serta semua pemangku kepentingan agar program ini bisa menjadi andalan mempercepat proses pemulihan sektor pariwisata sehingga penerimaan pendapatan negara sebagaimana yang diharapkan dapat tercapai.” Tuturnya.

Anggota DPR RI Komisi X Fraksi Partai Golkar H. Muhamad Nur Purnamasidi dalam sambutan pembukaan menyatakan berterima kasih atas jalinan kerja sama serta dukungan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang serta pihak pihak yang telah berperan serta mensukseskan kegiatan BISA.

Bang Pur juga berharap program BISA ini menjadi starting point untuk kerja sama ke depan dalam pengembangan pariwisata Kabupaten Lumajang.
Melalui Komisi X, saya akan berupaya untuk terus mendorong terjadinya percepatan pemulihan serta pengembangan sektor pariwisata khususnya Lumajang agar menjadi destinasi wisata nasional yang dikelola secara lebih profesional. Untuk itu dalam pandangan saya diperlukan sinergi, kerja sama lintas daerah Kabupaten/kota. Selain itu, perlu dirumuskan adanya regulasi bersama antar kepala daerah sebagai payung hukum dalam mengkoneksikan destinasi wisata secara lebih terintegrasi antar daerah. Khususnya Jember, Lumajang, Probolinggo dan Malang serta daerah lain di sekitarnya. Tuturnya.

 Di dampingi Ibu Afida Pelitasari dari Kemenparekraf, H. Muhamad Nur Purnamasidi memberikan peralatan lapangan berupa Godybac berisi Kaos, handsanitizer, sabun, masker, sedotan ramah lingkungan, serta tempat minuman stainless kepada Wakil Bupati Lumajang Ibu Indah Amperawati.

 

Selanjutnya, Bang Pur membuka secara resmi acara Bersih Indah Sehat dan aman. Dengan harapan melalui media kegiatan yang diikuti 100 peserta lebih ini bisa menjadikan wisata di daerah Lumajang menjadi Icon tidak hanya Jawa Timur, tetapi juga di tingkat Nasional. Aliyanto