INSPIRASI PERJUANGAN SANG GURU. Di Lereng Merbabu.

Boyolali Kamis 3 Juli 2020.

Boyolali-Menaramadinah.com. Keperihatinan kondisi saat ini yaitu belajar dari rumah melalui smardfon.
Banyak wali murid mengeluh dengan pelajaran yg di berika via Wa.


Karena tidak semua faham dengan materi yang di berikan atau susahnya sinyal handpone.
Di sisi lain kesibukan orang tua yg harus bekerja menjadi kendala si anak dan juga faktor lainya.

Dari semua itu kita belajar dari Mbak Imah salah satu guru TK Pertiwi Candisari Gladagsari Boyolali ini , yang selalu berjuang mengajar anak didiknya dari rumah ke rumah.

Semua itu di jalani karena tangung jawab dengan penuh keiklasanya karena sudah menjadi nawaitu sebagai ladang bekal untuk masadepan yang sesunguhnya yaitu bekal Akhirat.

Bu Imah atau di kenal anak anak dengan pangilan Bu I’im ini sedikit aksi yang di lakukanya dalam mengabdi sebagai tenaga pendidik di TK Pertiwi Candisari yg cuma berstatus sebagai tenaga honorer ini berdampak positif pada masyarakat demi tetap lestari nya TK Pertiwi Candisari.
Dan juga dapat sedikit menolong terutama buat orang tua yg belum punya android anak anak tetap bisa mengikuti pelajaran & tidak kehilangan semangat belajar,serta merasa kehilangan sekolah serta kasih sayang dari pendidikan nya.
Begitu ungkapan dari Bu Imah yang tinggal di desa Ngelo Candisari ini.

Sebut saja Sutarto asal desa ngawok ngargoloko..
Sejak pandemik covid ini ia tak boleh mengajar ngaji di Mushola.
Kemudian melihat anak anak cumak bermain maka di ajari belajar serta mengaji.
Keprihatinanya anak anak di kampung hanya bermain main dan tak ada kegiatan karena di daerah itu orang tuanya di jam jam sekolah sibuk dengan berladang.

Dengan keterbatasan buku dan tempat tulis yang iya punya susah untuk mengarahanya.

Harapanya ada Hamba Allah yg bisa menyumbangkan alat tulis serta buku buku bacaan yg positif..
Karena kalok pegang hp akan berpengaruh pada hal hal yg tidak di inginkan dan susahnya sinyal hp.
Sedangkan anak pegang semart phone seharus dengan pengawasan orang tua.
Karena di dalamya banyak situs jahat yg terkadang muncul.

Hal yang sama juga di lakukan oleh Bu Tri Handayani dalam mengajar ngaji sore di masjid Depan pasar Ampel ini.
Beliao tetap mengajar ngaji dengan batas dan sesuae protokol dan hanya beberapa anak saja.

Keiklasan beliao mengajar ngaji di sela sela tugas sebagai ibu rumah tangga.
Dan anak anak ini datang di halaman rumahnya tiap sore untuk mendapatkan ilmu dalam membaca menulis Alquran.

Dari Aksi yang di lakukan beliao ini semoga menjadi INSPIRASI.
Pengabdianya kepada Sekolahan , Anak anak didik yang Iklas penuh tanggung jawab karenaNya ini menjadi Ibadah.. Aamin.

Gogon Irama MM.com