Refleksi Idhul Adha 1441 H Penuh Tantangan dan Hikmah

 

Oleh : Miftahul Huda.

Melepaskan seluruh penat kehidupan dan sepenuhnya pasrahkan hanya kepadamu ya Alloh…

Merenung dan muhasabah diri, dibulan Muharrom penuh ampunan dan limpahan Rohmat, sepenuh hati semoga kita semua dalam naungan kasih sayangnya dan ridhonya Alloh Swt.

Segala aspek kehidupan da ribuan rintangan terutama yang dialami Indonesia bahkan seluruh dunia, Adanya kecemasan yang berkepanjangan, Mulai Aspek Spiritual, Pendidikan, Ekonomi, Sosial Masyarakat, Akhlak dan bahkan Dinamika gejala manusia itu sendiri, Mari bersama – sama bergoyang royong berbenah diri dan mulai yakin, Percaya dibalik kesulitan secara global semua pasti ada hikmah dan manfaat untuk muhasabah diri.

Al kisah, Pada awal bulan januari wabah penyakit Covid19 kalau kata orang jawa dibilang penyakit pagebluk, penyakit sejak zaman doulo sudah ada, cuma kita sebagai orang sekarang, mental belum siapa, Apa apa belum siap. Makanya banyak problem dan tindakan yang membuat dirinya bahkan orang lain. Mulai orang tidak disiplin, menganggap enteng, biasa saja, tetapi ketika melihat tetangga terkena, dia ketakutan seakan akan penyakit yang mematikan. Ayo bersama sama taati peraturan pemerintah dan disiplin pribadi untuk kebaikan kita semua.

Bulan Februari, dimana mulai merambat penyakit ini keseluruh dunia, wahhhh tidak disangka beberapa penjabat pun terkena penyakit tersebut, makanya penyakit ini sasarannya bukan hanya kalangan menengah kebawah tapi menengah keatas bahkan pemimpin dunia. Yang terpenting kita semua harus hati hati dan waspada, sewaktu waktu jika kita tidak disiplin atau menggampangkan, maka akan tahu akibatnya. Semua ikut terdampak yang paling parah adalah rutinitas dan kebiasan yang berubah total, Harus mulai adaptasi.

Bulan Maret, dimana seluruh Pemerintah sedang saling bertukar pikiran untuk mencari solusi demi penyakit global ini tuntas. Tidak disangka sangka semua bergotong royong dan selalu memberikan terobosan setiap Negara. Contohnya, Indonesia menerapkan PSBB berskala besar atau Negara menyebutkan Lockdown, Pertama penyakit tersebut merabat di Ibu kota Jakarta gara gara banyaknya orang, pusat aktivitas secara besar besaran, Mulai naik KRL, pasar pasar berdekatan da bahkan warung warung di pinggir jalan, Sekali lagi ayo bersama sama perangi penyakit tersebut.

Bulan April, mulai di berbagai provinsi di Indonesia, Jatim, Jateng dan Jabar. Inilah semua orang mengganggap santai dan tanpa beban, setelah Jakarta yang paling banyak di Kota Surabaya jatim, dimana kota tersebut populasi manusia paling banyak setelah Jakarta. Tapi upaya dan kinerja keras dari pihak Pusat, Pemprov dan Surabaya insyaAlloh akan menghasilkan yang terbaik, jika wargannya disiplin dan mengikuti protokol kesehatan.

Bulan Mei, Mulai New Normal, Kebiasaan baru, dan hal baru yang harus belajar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan sekitarnya, susah susah gampang namun demikian kita semua harus dijalani dan dinikmati melakukan kegiatan baru. Mulai mencari rezeki online, sekolah secara online, kerja dikantor secara online, inilah yang dikatakan “NEW NORMAL” .

Akhir cerita, ekonomi kerakyatan yang sangat terdampak, sungguh kasihan warga dikampung pelosok desa, alhamdulillah, mereka mendapatkan bantuan dari berbagai program Pemerintah, namun tidak berkelanjutan hanya sementara, padahal rakyat yang dibutuhkan pekerjaan atau bantuan yang continue lanjut untuk kehidupan sehari hari. Ayo Disiplin dan taati semua arahan dari pemerintah daerah. Terima kasih

“Beliau tidak butuh dicintai dengan yang kita bayangkan sebagai kemegahan, tapi cukup dengan sederhana saja: menggembirakan hati mereka yang sedang nelangsa”.
Shollu ala Nabiy.