MENUJU NEW NORMAL DI TENGAH PANDEMI, BDK SURABAYA GELAR PELATIHAN JARAK JAUH

Surabaya-menaramadinah.com-Pandemi Covid-19 belum berakhir. Maka bukan alasan bagi aparatir sipil negara (ASN) tidak produktif. Ini yang dilakukan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya. Di masa transisi menuju new normal selama pandemi, BDK Surabaya harus mengambil pilihan untuk menggelar pelatihan jarak jauh PJJ), karena diklat regular tidak memungkinkan. Ini yang disampaikan Kepala BDK Surabaya Dr. H. Moh. Thoha di saat menyampaikan laporan kepada Plt. Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dan ratusan peserta pada pembukaan PJJ Lima angkatan via zoom (16/6). “Kita tidak bisa berkumpul bertatap muka hadir secara fisik, maka Balai Diklat mengambil pilihan, Diklat diselenggarakan dengan cara virtual atau jarak jauh, dengan menggunakan aplikasi zoom sehingga adanya pandemi ini tidak mengganggu pelaksanakan tupoksi Balai Diklat Keagamaan Surabaya” tutur pejabat yang sebelumnya widyaiswara ITU.

Lebih lanjut kata pria yang mengawali karir sebagai penyuluh agama di Gresik itu bahwa Diklat ini memiliki nilai dan bobot yang sama sebagaimana diklat pada umumnya. Dia berharap para peserta mengikuti dengan baik. “Mohon diikuti fase demi fase, dipenuhi semua tugas-tugas dari Widyaiswara dengan penuh disiplin dan dedikasi tinggi, sampai akhir, dan semua peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat kelulusan, yaitu Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP),” urainya.

Menurutnya pada gelombang pertama ini ada lima angkatan yaitu Diklat Penyusunan RPP bagi Guru MTs dua angkatan, Diklat Penilaian bagi Guru Mts Dua angkatan, dan satu angkatan lagi Diklat Keprotokolan. Diklat ini dibuka oleh Plt. Kepala Balitbang Diklat Kemenag RI, Mahsusi, secara langsung dari Jakarta.

Dalam sambutannya Mahsusi menitik beratkan pentingnya pemenuhan kompetensi jabatan dan mutu. Mantan Kabiro Kepegawaian itu mengatakan, pendidikan dan pelatihan virtual dilakukan untuk memenuhi persyaratan jabatan pada jabatan tertentu dan untuk peningkatan dan pengembangan kompetensi. “Peningkatan kompetensi ada tiga yaitu kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi sosial kultural. Ketiga hal tersebut menyatu dalam diri ASN. Sedang tata nilai terkait kompetensi aparatur yaitu sukses, SDM milenial kedepan, disiplin prima, profesional, orientasi mutu dan manfaat, kuasai Informasi Teknologi (update tehnologi), kesadaran untuk belajar lagi dan yang terakhir berprestasi, dengan cara meningkatkan kompetensi diri,” jelasnya.

  1. Menurut pria yang juga menjabat Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan itu, setelah Diklat para peserta harus lebih baik.
    “Kita akan mencintai pekerjaan kalau berprestasi, bekerja keras, ikhlas, tidak usah melakukan tuntutan yang di luar regulasi kita,” imbuhnya. Ia berharap kedepan Diklat Jarak Jauh bukan karena Covid-19 tapi karena kebutuhan masa depan atau modernisasi masa depan.

Menurut berbagai sumber, Pelatihan dengan media moodle dan zoom ini sesuai ketentuan Lembaga Administrasi Negara (LAN), akan berlangsung selama satu bulan. Lebih lama memang karena berdasarkan ketentuan, pelatihan jarak jauh tidak boleh lebih dari 3 jam pelajaran dalam sehari, sehingga jika 60 JP biasanya enam hari, maka PJJ harus memakan waktu selama 30 hari. Sholehuddin jurnalis citizen