Haji Dari Rumah (seri 1)

Oleh : KH. Muhammad  Dhiyauddin Kushwandhi

Pengasuh Pesantren Luhur Sidoarjo

Seorang santri yg tahun ini gagal berangkat haji karna larangan pemerintah akibat ancaman virus corona merasa sangat sedih,pasalnya usianya sdh tua sehingga ia kawatir tdk punya kesempatan lg u pergi haji.

Lalu ia minta nasehat apa yg hrs ia lakukan?

O putraku…kata Sang guru,

Ketahuilah kiblat itu ada 2 yaitu kiblat dhohir yg majazi dan kiblat bathin yg hakiki

Kiblat dhohir adalah ka’bah yg ada di makkah
Adapaun kiblat bathin adalah Allah robb hadzal bait yg sll ada dimana2.

Meski seseorang hadir di hadapan Ka’bah,tapi jika hatinya tdk hadir di hadapan Allah,maka kedudukannya sama dg orang di rumah saja dan hatinya tdk hadir.

Sebaliknya meski seseorang itu dirumah saja tapi hatinya hadir di hadapan Allah,maka kedudukannya sama dg orang yg hadir dihadapan ka’bah yg hatinya hadir di hadapan Allah.

O putraku
Ini rahasia jagad….ttg kiblat hakiki.
Kiblat hakiki inilah yg di simbolkan dg SUWUNG sbg pusat dari Ka’bah yg meliputi seluruh alam.

Ketika seseorang hendak pulang ke tanah air secara dhohir ia meninggalkan ka’bah,akan tetapi sesungguhnya secara bathin ia jutru memasuki JANTUNG dari ka’bah.

Dialah yg kemana saja setiap wajah menghadap maka ia hanya menghadap wajah ALLAH (albaqoroh 115)

(Ikuti lanjutannya)