Kembali Ke Fitrah Kehidupan ( Belajar Mendisiplinkan Diri )

Oleh ; Yahya Aziz
Gema suara takbir, tahmid dan tahlil menggema nanti malam, 1 syawwal 1441 H / 24 mei 2020. Bisa jadi, nanti malam gema takbir tidak semeriah seperti tahun tahun sebelumnya.
Ya, hari raya idul fitri tahun ini, hari raya penuh keprihatinan, di tengah musibah virus Covid 19 Corona. Rutinitas berkumpul bersama keluarga di desa, berunjung Unjung, silaturahmi, dan bersalaman harus ditunda. Begitu kata ibu Khofifah Indar parawansa gubernur Jawa Timur : Sementara, lebaran online dulu ( Jawa Pos 23/5/2020)
Banyak para ibu sedih, menangis, dan galau karena anak tercinta nya tidak pulang. Mereka bersilaturahmi dengan via video call online. Tapi banyak juga para ibu menyadari, karena musibah ini menimpa manusia seluruh dunia.
Shalat idul Fitri pun masih banyak yang berbeda pendapat, ada pendapat yang mengatakan harus di rumah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus Corona, ada juga yang berpendapat boleh di masjid dengan syarat prosedur ketat Kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak dan cek suhu badan dan cuci tangan.
Inti idul Fitri tahun ini adalah kembali ke fitrah Kehidupan manusia. Fitrah Kehidupan bukan hanya terjadi di zaman sekarang, tapi pernah terjadi di zaman nabi Nuh as. (lihat tulisan kami Hikmah lockdown Nabi Nuh as, menaramadinah.com)
Ummat nya Nabi Nuh di lokwdone selama 8 bulan, hidup di atas kapal berhari hari sambil bermunajat kepada Allah, agar badai hujan deras segera berhenti. Mereka patuh perintah nabi Nuh, taat, disiplin dan selalu bermunajat kepada Allah SWT.
Alhamdulillah badai hujan deras berhenti berkah disiplin,taat perintah dan doa mereka bersama nabi Nuh ?
Puasa Ramadhan dan idul Fitri seharusnya mampu membentuk sebuah masyarakat yang patuh, taat dan belajar FITRAH KEHIDUPAN yaitu DISIPLIN.
Disiplin, taat dan patuh serta berdoa itulah konsep ISLAM dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus Covid 19 Corona.
Salah satu faktor penyebab bertambah nya korban virus Corona adalah masyarakat kurang disiplin mentaati peraturan. Contoh, masih banyak yang melanggar aturan PSBB ( Pembatasan Sosial Bersekala Besar).
Larangan mudik dilanggar, sehingga terjadi kontak fisik antar sesama manusia, sehingga hal ini mempercepat penularan penyakit.
Pelajaran kehidupan sehari-hari dari PUASA adalah disiplin tidak makan minum, disiplin buka sahur dan disiplin beribadah salat tarawih. Hal ini seharusnya berdampak positif terhadap disiplin mentaati peraturan pemerintah setelah idul Fitri yaitu LARANGAN MUDIK UNTUK SEMENTARA WAKTU.
Sangat menarik tulisan ibu Dwi Aprilytanti Handayani dalam rangka menghadapi NEW NORMAL konsep yang ditawarkan pemerintah dalam menghadapi tatanan kehidupan baru menghadap virus CAVID 19 CORONA ini, dimana masyarakat sudah tidak sabar.
Ada 5 ciri masyarakat dalam rangka menghadapi INDONESIA NEW NORMAL, yaitu :
1. Prilaku hidup sehat
2. Memperbanyak aktivitas di rumah
3. Rajin menekuni dunia teknologi
4. Menumbuhkan rasa simpati dan empati
5. Kewaspadaan dan disiplin tingkat tinggi.
Diantara ke 5 poin di atas semua penting, poin yang terakhir kewaspadaan ini yang amat sangat lebih penting. Kewaspadaan Penyakit rentan menular banyak orang karena banyak yang gak patuh aturan, dan kewaspadaan PASRAH TOTAL kepada Allah SWT semoga Allah melindungi kita dari segala macam penyakit dan hanya Allah lah yang mampu menghilangkan virus CAVID 19 CORONA ini.
Mar kita ikuti anjuran PSBB versi pemerintah yaitu PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR dan PSBB versi ulama : PERBANYAK SHOLAWAT BERISTIGHFAR DAN BERTAUBAT
اللهم صل على سيدنا محمد طب القلوب ودواءها وعافية الابدان وشفاءها ونور الا بصار وضيا ءها وعلى اله وصحبه وبارك وسلم.
Mari silaturahmi Online saja…
Stay di rumah saja….
Selamat hari raya idul Fitri 1441 H
Kami sekeluarga mohon maaf lahir batin.
Semoga setelah hari raya idul Fitri Corona segera kembali ke alam nya….
Hanya Allah saja lah yang mampu menghilangkan nya… Semoga…
Y A penulis buku Ranah Kehidupan Dalam Al-Qur’an dan hadits nabi.