Rumusan Penguatan Peran Generasi Muda Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

RUMUSAN PENGUATAN PERAN GENERASI MUDAPENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA
Yogyakarta, 26 – 29 Maret 2019

Pada tanggal 26 – 29 Maret 2019 telah dilaksanakan PENGUATAN PERAN GENERASI
MUDA PENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA, yang
dilaksanakan oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi,
Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan
Penguatan Peran Generasi Muda Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
diawali dengan pembukaan secara berurutan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia
Raya, Pembacaan Pancasila, laporan ketua panitia, sambutan selamat datang sekaligus
pembukaan secara resmi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta(Aris Eko Nugroho MP., M.Si)

Penyajian materi oleh narasumber secara berurutan sebagai berikut: Kebijakan Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi oleh Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi (Dra. Christriyati Ariani, M.Hum); Regulasi terkait Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa oleh Kasubdit Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Dra. Wigati); Peran Generasi Muda Penghayat Kepercayaan dalam Pembangunan Bangsa oleh Perguruan Tri Jaya (Bambang Permadi S.Kom); ManajemenSumber Daya dan Pengelolaan Organisasi Kepercayaan Dengan Berbasis Pemuda Penghayat Kepercayaan oleh Akademisi Universitas Negeri Malang (Dr. Abdul Latif Bustami);Kepemimpinan dan Pengembangan Pribadi Visioner Pemuda Penghayat Kepercayaan olehMajelis Luhur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (Naen Suryono, SH, MH); Penguatan Jaringan Kepemudaan Penghayat Kepercayaan dalam Lingkup Eksternal oleh Ketua Umum DPP KNPI (Haris Pertama, SH); Potensi Kepemudaaan dalam Peningkatan Peran
Pemuda Penghayat Kepercayaan dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan
Bernegara oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olah Raga
(Prof. Faisal Abdullah); Pengembangan Motivasi dan Partisipasi Generasi Muda Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam Menggapai Kemajuan dan Kemandirian Organisasi oleh Jogja Smart Indotama Training&Consultant (Dr. Nurus Sa’adah, S.Psi, M.Si ).

Metode kegiatan dilakukan dengan penyajian materi oleh narasumber, tanya jawab interaktif, Simulasi games, dan kunjungan ke Sapto Darmo. Peserta dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok secara representatif, yaitu Kelompok Satu tentang Penguatan Manajemen Organisasi; Kelompok Dua tentang Pengembangan Jaringan Penghayat Kepercayaan; dan Kelompok Tigatentang Pemanfaatan Potensi Pemuda Penghayat dalam Kehidupan Bermasyarakat.
Selanjutnya, hasil sidang kelompok disajikan pada sidang pleno Penguatan Peran Generasi
Muda Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Peserta Penguatan Peran Generasi Muda Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa sebanyak 130 (seratus tiga puluh) orang terdiri atas Generasi Muda Organisasi
Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang aktif, Majelis Luhur
Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia, Dinas Kebudayaan, Akademisi, dan
Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, dan Balai Pelestarian
Nilai Budaya Yogyakarta Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Proporsi peserta dianalisis dari jenis kelamin menunjukkan bahwa laki-laki sebanyak 65 persen dan 35 persen perempuan. Latar belakang daerah asal peserta, yaitu dari Provinsi, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur
Berdasarkan laporan Ketua Panitia, paparan narasumber, diskusi interaktif, sidang komisi dan sidang pleno, maka dirumuskan hal-hal sebagai berikut:

Hasil:
1. Generasi Muda Penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa telah, sedang
dan akan berperan aktif dalam memperjuangkan, meneguhkan, membela,dan
mempertahankan 4 (empat) konsensus dasar bangsa dan Negara Indonesia, yaitu
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika;

2. Generasi Muda Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa telah
berperan serta dan memberikan sumbangsih yang nyata dalam tahapan perjuangan
kemerdekaan, pergerakan nasional, persiapan kemerdekaan dalam perumusan dasar
negara dan undang-undang dasar Negara Republik Indonesia, kemerdekaan Indonesia,
revolusi menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mengisi pembangunan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta dunia internasional;

3. Generasi Muda Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mempunyai
potensi dan keunggulan yang diaktualisasikan sesuai dengan dinamika perubahan
sosial budaya pada masa milenium atau revolusi industri 4.0 dan revolusi industri 5.0;

4. Generasi Muda Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa memiliki kelemahan di antaranya kualitas kompetensi sumberdaya manusia relatif terbatas, tata kelola yang belum menerapkan prinsip manajemen, belum memperluas jejaring dan mensinergikan, mengintegrasikan serta mensinkronisasikan program dengan
pemerintah, korporasi, dan kekuatan masyarakat sipil;

5. Generasi Muda Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
meningkatkan komunikasi dan publikasi mengenai ajaran, peran, dan eksistensi
Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada ekosistem Kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui media massa dan media sosial;

6. Generasi Muda Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata, inovatif –kreatif dan solusi
pengendalian perubahan sosial budaya yang berdampak terjadinya dehumanisasi
melalui pengamalan ajaran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

7. Generasi Muda Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
memperjuangkan dengan mengamalkan nilai-nilai dan ajaran Kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa sebagai penguatan jati diri bangsa Indonesia dan rujukan
pembangunan karakter bangsa untuk menciptakan perdamaian dunia;

8. Generasi Muda Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa bersinergi,
berkoordinasi dan berkolaborasi dengan ekosistem kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dalam pemenuhan hak sipil, ekonomi/industri kreatif, kewirausahaan dan
peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui kementerian, korporasi, dan
masyarakat sipil lainnya yang dilakukan secara terprogram dan berkelanjutan; dan

9. Generasi Muda Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa bersepakat
untuk membentuk organisasi di tingkat nasional untuk menghimpun Pemuda Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa seluruh Indonesia.

Yogyakarta, 28 Maret 2019

Tim perumus:
Perwakilan pemuda dari organisasi penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

Dr. Abd. Latif Bustami,M.Si .
(Akademisi)

Drs. Sukari
(Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta)

Dra. Wigati.
(Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi).

Totok Budiantoro

Koresponden MM.com(