Tradisi Macanan Masyarakat Islam Kejawen Adipala Cilacap

Tradisi Macanan Masyarakat Islam Kejawen di Desa Adiraja, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap

Tradisi Macanan merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakat desa Adiraja. Tradisi ini sudah ada sejak zaman nenek moyang hingga sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah, makna dan bagaimana prosesi pelaksanaan acara ini. Hal yang melatar belakangi diadakannya penelitian ini adalah semakin pudarnya suatu tradisi karena perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, kurangnya pemahaman masyarakat tentang makna tradisi Macanan. Dengan penelitin ini diharapkan masyarakat yang tidak menganut Islam Kepercayaan lebih mengetahui tentang tradisi ini.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Cilacap, tepatnya di desa Adiraja, kecamatan Adipala. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, atau yang lebih tepat disebut sebagai sampling dengan criterion-based selection yang tidak dapat ditemukan lebih dulu secara acak. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Subyek penelitian ini diambil dari para Bedogol yang di anggap tetua dan lebih tahu mengenai tradisi ini. Sumber data dalam penelitian ini berupa tindakan, kata-kata, catatan lapangan, pengamatan lapangan, dan dokumentasi. Uji validitas data digunakan dengan teknik triangulasi data. Analisis data penelitian dilakukan melalui empat tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini memberikan penjelasan bahwa tradisi Macanan yang ada di Desa Adiraja muncul sejak ribuan tahun lalu, tidak diketahui secara pasti tahunnya tetapi diperkirakan sekitar tahun 1700an. Tradisi ini dibawa oleh Eyang Bonokeling, Eyang Buyut Demang Somayuda, dan Eyang Majacandra. Makna yang terkandung dalam ritual tradisi ini adalah sebagai bentuk perwujudan masyarakat untuk meminta keselamatan baik dunia maupun akherat kepada TUHAN YME, selain itu juga ungkapan rasa bersyukur atas apa yang telah mereka dapatkan dalam hidupnya. Macanan ini dilaksanakan pada hari jum’at kliwon di bulan Sura, Maulud, Sadran, Syawal dan Besar. Ritual dalam pelaksanaan tradisi ini ada dua selamatan yaitu selamatan Pacitan dan selamatan Salagan atau tumpeng.

Totok Budiantoro

Koresponden MM.com