Cak Firman : Awas Radikalisme itu nyata, ada dan berbahaya

Pembina JASMERAH (Jaringan Solidaritas Masyarakat Membangun Negara Indonesia Hebat), Firman Syah Ali, yang akrab disapa Cak Firman menyampaikan bahwa penanganan radikalisme sebaiknya diserahkan kepada ahlinya. Sebab orang yang tidak ahli di bidang itu akan selalu keliru identifikasi kemudian bikin gaduh publik.

Menurut Cak Firman penanganan radikalisme harus dilakukan oleh orang yang betul-betul paham akan radikalisme sejak hulu hingga hilir. Selanjutnya Cak Firman menyampaikan beberapa kesalahpahaman para opinion leaders tentang radikalisme :

1. Radikalisme hanya diidentikkan dengan cara berpakaian, awas terkecoh!;
2. Radikalisme selalu dikaitkan dengan salah satu agama resmi di Indonesia, padahal radikalisme itu sangat kompleks;
3. Berlebihan ngurus pemberantasan radikalisme sampai lupa untuk memberantas korupsi dan Narkoba, padahal keduanya sama-sama extra ordinary crime;
4. Anti Radikalisme dianggap sebagai proyek penguasa dalam rangka pengalihan isu kelemahan ekonomi, padahal radikalisme itu memang nyata, ada dan berbahaya.

Untuk poin nomor 4 kalau terus menerus diblow up, akan mementahkan gerakan anti radikalisme. Akhirnya semua orang akan berkeyakinan bahwa bahaya radikalisme itu hanya framing, hanya tipu-tipu pemerintah, publik akan lupa bahwa radikalisme itu memang betul-betul ada.

“Awas, radikalisme itu nyata, ada dan berbahaya, itu bukan framing belaka”, sergah Penasehat GMNU ini.