Poligami itu Suci, Indah dan Mulia.

Oleh : Firman Syah Ali

Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan dengan viral poligami ala KH Fadil Muzakki Syah Jember. Anggota DPR RI dari Partai Nasdem ini tidak merasa malu dengan poligaminya, tidak menutup-nutupi poligaminya dari publik dan tidak menganggapnya sebagai aib politik.

Semua video dan foto tentang poligami Ra Fadil pasti viral. Bahkan dijadikan stiker WA dengan teks “Yang Penting Rukun”. Foto viral terkini adalah saat Ra Fadil dilantik sebagai anggota DPR RI, dan video viral terkini adalah saat Ra Fadil menyayikan lagu Dewa bersama ketiga isterinya.

Surga dunia begitulah komentar para lelaki, namun kita tidak tau bagaimana komentar para perempuan.

Terlepas dari bagaimana komentar para perempuan tentang poligami Ra Fadil, perlu kita ketahui bersama bahwa dalam peradaban islam, poligami itu bukanlah aib, bukan sesuatu yang buruk. Poligami itu suci dan mulia, Kanjeng rasul poligami, para sahabat Rasul poligami, para ulama piligami. Begitupun leluhur-leluhur islam nusantara semuanya poligami. Itu sesuatu yang biasa bukan sesuatu yang luar biasa.

Mindset masyarakat indonesia tentang poligami mengalami pergeseran sejak bangsa ini dijajah Belanda. Tatanan politik, sosial, hukum dan birokrasi diatur oleh budaya sehingga menghasilkan peradaban ala eropa, yaitu peradaban yang tidak suka terhadap praktik poligami.

Penulis adalah Ketua Pengurus Koordinatoriat Sahabat Mahfud Jatim/Pengurus Harian LP Maarif NU Jatim)/Penasehat GMNU Jatim

Ra Fadil adalah putera seorang ulama besar, putera seorang pimpinan thariqah, tidak mungkin apa yang beliau lakukan semata untuk kepentingan cari sensasi. Ada misi suci dibalik kesengajaan beliau viralkan keindahan keluarga poligaminya. Beliau ingin berfatwa kepada peradaban kita saat ini bahwa Poligami itu suci, indah dan mulia. Poligami terang-terangan itu jauh lebih mulia daripada poligami sirri ala para pejabat dan pengusaha, juga lebih mulia daripada praktik perselingkuhan pelihara cem-ceman ala pejabat birokrasi.

Lantas kenapa saya tidak berpoligami seperti Ra Fadil? padahal saya sahabat Ra Fadil? itu pilihan saya dan saya yakin sama mulianya dengan pilihan Ra Fadil.

*)Penulis adalah Ketua Pengurus Koordinatoriat Sahabat Mahfud Jatim/Pengurus Harian LP Maarif NU Jatim)/Penasehat GMNU Jatim