Tradisi Siraman Sedudo di Bulan Suro

Mengambil air terjun Sedudo sebelum ritual mandi. (mukhtarbagus/sindotv)Siraman Sedudo merupakan tradisi yang masih di pegang teguh warga di lereng Gunung Wilis, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur sejak ratusan tahun silam.Dalam tradisi tersebut warga melakukan ritual sebelum mandi bersama di bawah guyuran air terjun Sedudo yang dipercaya dapat membuat tubuh awet muda.

Dengan di pimpin oleh sesepuh desa, warga di lereng Gunung Wilis tepatnya di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk ini menggelar ritual siraman Sedudo. Diiringi musik gamelan jawa puluhan orang gadis di arak untuk mengambil air terjun sedudo. Namun sebelumnya, rangkaian prosesi ritual di lakukan terlebih dahulu oleh sesepuh desa. Bunga tujuh rupa di tebarkan ke air terjun lalu sesaji berupa makanan lengkap dengan lauk pauknya di larung ke tengah sungai aliran air terjun. Setelah selesai, barulah puluhan gadis yang sudah di tunjuk dengan dibantu beberapa orang perjaka mengambil air dari guyuran air terjun secara langsung. Air yang disimpan dalam kendi kecil ini kemudian dimasukkan ke dalam wadah khusus untuk di pakai jika sewaktu-waktu ada warga yang memerlukan, baik untuk pengobatan ataupun untuk kepentingan-kepentingan yang lainnya.

Tradisi siraman sedudo yang digelar rutin setiap bulan suro ini menarik perhatian wisatawan tak hanya dari Nganjuk, namun tak sedikit diantaranya yang datang dari luar kota. Setelah prosesi selesai, wargapun beramai-ramai mandi di bawah guyuran air terjun. Sebab mandi air terjun sedudo pada bulan suro seperti sekarang ini di percaya dapat membuat tubuh awet muda.

Totok Budiantoro

Koresponden MM.com