UCAPAN KI LAWU MAOSPATI BAGAIKAN “SABDO PENDITO WALI”dan.TERBUKTI PACITAN BANJIR BANDANG..

Ki Lawu Mospati Yang Agung dan Hebat memang benar benar hebat terawangannya. Khususnya masalah bencana. Berikuti ini pengakuan Pak Tukiran.

 

Seperti biasanya bila meruwat pasien Ki Lawu selalu mengambil air laut kidul dan setelah menitipkan motor dirumahku Ki Lawu minta izin untuk pergi kepantai selatan kebetulan rumahku dari bibir pantai berjarak kurang lebih 100 meter.

Sebenarnya zona 100 meter bibir pantai zona rawan..kilawu bersama siswanya, membawa ransel berisi 2 botol kosong air mineral ukuran 1,5 liter.

Seperti biasanya sebelum mengambil air laut kilawu memesan makanan dan 2 cangkir kopi..setelah membuatkan pesanan ,aku hidangkan  dimeja sambil menunggu kedatangan kilawu dan mas agus dari pantai mengambil air laut kidul untuk ritual.

Sekembalinya mengambil air laut kilawu berwudlu di sumur belakang rumah, tak berapa lama kemudian kilawu meminta izin aku untuk numpang sholat ..dan aku siapkan sajadah serta kopiah untuk melaksanakan sholat dzuhur.

Kulihat setelah sholat dhuhur,kilawu berdzikir dan berdoa sambil menengadahkan kedua telapak tangan keatas.setelah melaksanakan sholat dzuhur kemudian Ki Lawu mengambil mangkok mie rebus dan menghabiskan nya dan setelah selesai menyantap makan sian.

Untuk mengisi waktu kosong aku selalu berbincang bincang ngalor ngidul..suasana siang itu sangat panas, matahari memancarkan sinarnya bagaikan membakar bumi, meskipun sangat panas semilir angin menggoyangkan dedaunan pohon kelapa yang banyak tertanam ditepian pantai sampai kebibir pantai yang berpasir.

Membuat suasana sejuk dan nyaman dan tak berapa lama kemudian setelah kilawu membayar makanan. Ki Lawu bersama mas agus berpamitan pulang dan secara tiba tiba kilawu mengatakan pesan kepadaku “PAK KATIRAN YEN SEWAKTU WAKTU WONTEN BANJIR AIR LAUT, GRIYA NE SAMPUN JENENGAN TINGGAL NGGIH ,TEMPAT KULO SHOLAT NIKI INSYA ALLAH DIJAGI GUSTI ALLAH ,INSYA ALLAH JENENGAN SLAMET”.

Setelah Ki Lawu dan Mas Agus pulang aku bilang ke istriku “”LHA IYA BUK..KILAWU KOK TITIP PESEN.YEN OJO NINGGALNE OMAH YEN ENEK BANJIR KUWI PIYE TO MOSOK SELAWASE AWAKE DEWE NENG KENE ORA TAU BANJIR KOK AREP ENEK BANJIR ?…dan istri ku menjawab” yo dijawab iyo..ngone wae to pak…itu jawaban istriku sambil membawa mangkuk dan gelas kedalam rumah.

Hari demi hari dan 1bulan kemudian langit cetah tiba tiba mendung gelap gulita hujan turun sangat lebat  sekitar jam 5 sore. orang orang disebelah timur saya berteriak teriak “BANJIR ,!! BANJIR!!, BANJIR!!.

Disusul hiruk pikuk orang dengan suasana yang panik..begitu juga aku..kulihat air dari arah timur menuju kebarat air bah meluap berwarna coklat dengan arus yang sangat kuat membawa semua yang dilewati sore itu air hanya setinggi mata kaki tak lama kemudian air semakin cepat naik dan menerjang semua yang ada semua bangunan rumah dan bangunan penginapan minang permai 2,yang letaknya 10meter sebelah barat rumahku ambruk diterjang banjir dan banjir menerjang semua yang dilewati tak terkecuali kandang kambingku disamping rumah.

Orang orang sudah mengungsi kearah tempat yang lebih aman melalui jalur evakuasi ..begitu juga istri dan anak ku segera aku suruh meninggalkan rumah untuk mengungsi ketempat yang lebih aman.

Sebenarnya aku juga ingin mengungsi karena rasa ngeri melihat air bah yang begitu cepat dan sangat besar.. tetapi seperti suara mendenging ditelingaku  aku teringat pesan kilawu untuk tidak meninggalkan rumah.

Sore berganti malam listrik padam sehingga suasana gelap gulita .saya tetap berada di amben (tempat sholat) yang selalu digunakan kilawu sholat setiap mampir kerumahku.

Suasana malam mencekam karena suara banjir air laut bergemuruh ..dan ketinggian air mencapai pinggang. Saya tetap menjaga rumah meskipun dengan hati was was tetapi saya tetap berdzikir LA ILAHA ILLALAH sebanyak banyaknya..dan banjir yang mengerikan itu berlangsung selama 2hari 2 malam. Ketika air sudah surut kulihat sesuatu pemandangan yang mengerikan sejauh mata memandang yang semula pepohonan dan ladang  berubah menjadi hamparan air laut rumahku seolah olah berada ditengah laut. Kutengok depan rumah dan sebelah barat pondasi rumah saya tergerus air sedalam 6 meter serta bangunan tugu pembatas setunggi 2 meter roboh dan terguling dikedalanan 6meter dan aku lihat kambing saya berjumlah 8 ekor hilang terbawa banjir.banyak rumah dan bangunan ambruk alhamdulillah rumah ku tidak ada yang rusak sedikitpun.

Saya langsung sujud syukur kepada Allah dan terima kasih ke kilawu maospati yang agung dan hebat.. Hormat kami.    Bapak Tukiran