Gedung Lawang Sewu Semarang Dikunjungi Dr. Slahar Dosen FKIP UNEJ

Gedung Lawang Sewu merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan jaman Belanda yang dibangun pada 1904. Ada cerita mistisnya. Benarkah demikian. Berikut ini pembuktian Dr. Slahar Dosen FKIP UNEJ :

Semula gedung ini untuk kantor pusat perusahaan kereta api (trem) penjajah Belanda atau Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS).

Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag.Pada masa pendudukan Jepang (1942–1945), Lawang Sewu diambil alih oleh militer Jepang dan difungsikan sebagai markas militer.

Ruang bawah tanah digunakan sebagai penjara dan ruang penyiksaan, yang kemudian menjadi bagian dari cerita mistis bangunan ini.

Kini dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan difungsikan sebagai museum dan objek wisata sejarah.

Gedung Lawang Sewu itu menarik minat Dr. Slahar untuk berwisata ke Semarang. Karena menarik minat. Guna membuktikan kemistisannya.

Setibanya di Semarang  Dr. Slahar, M.Pd dosen FKIP UNEJ ini langsung  berkunjung ke Gedung Lawang Sewu dengan perasaan berdebar debar.  Karena  merasakan adanya suasana mistis.

“Yang penampakan yang belakang-belakang itu Mas @⁨FE-84 Satrio Budi Adi (SBA)⁩. Masih kokoh dengan suasana magis,”ujar Dr. Slahar sambil tersenyum.

Usai menikmati suasana Gedung Kawang Sewu, beliaunta melanjutkan perjalanan ke Sewu Kutho Ne Didik Kempot.