*Rizqi sudah Digedok Ditetapkan*

Oleh : Prof. Machmud Mustain Guru Besar ITS Surabaya.

Ketika orang bersikeras pingin mendapatkan suatu rizqi, maka sesungguhnya sikap itu kurang elegan atau kurang santun terhadap Allah SWT. Hal ini terkait dengan ketetapan Allah SWT yang telah digedok.

Dalil yang sering dikutip terkait dengan rizqi yang telah ditetapkan oleh Allah SWT adalah:

“وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ”

Artinya:

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Hud: 6)

Ayat ini menekankan bahwa Allah SWT telah menetapkan rizqi untuk setiap makhluk, termasuk manusia. Adapun kalimat yang terpampang di bawah foto KH Abdullah Faqih itu ditekankan pada kewajiban bekerja sebagai tugas pelaksanasn ikhtiyar.
Sekilas ada kontradiksi antara perintah kerja dengan ketetapan rizqi sebagai hasil kerja. Beginilah aturan main (role play) Allah SWT dalam menguji hambanya. Satu sisi berfungsi supaya terus dan semangat bekerja seakan hasil kerja sebanding dengan volume kerja tanpa ada batasan lain. Di sisi lain ketetapan rizqi berfungsi batas untuk penyerahan diri yakni ketentuan hasil adalah otoritas Allah SWT.

Di sini menjadi penting bahwa ketika merasa berhasil karena bekerja tidak menjadi sombong dan merasakan bahwa hasil itu murni dari buah ikhtiyar kerja. Sebaliknya bila tidak ada keberhasilan apa-apa lantaran tidak berikhtiyar, yang mempersepsikan bahwa tanpa ikhtiyar tidak akan dapat rizqi, ini menjadi lemah keyakinan sebab tidak mau menjalankan kewajiban.
Bukti sederhana bahwa kerja tidak murni sebanding dengan hasil adalah adanya kerja keras tetapi masih juga miskin, sebaliknya secara dzohir tanpa kerja keras tetapi rizqi mengalir deras.

Alhasil, rizqi sudah merupakan ketetapan sedangkan kerja ada kewajiban. Bila konsep ini dijalankan dengan baik dan berhasil maka tidak menjadi sombong dan bila belum/tidak berhasil insyaAllah tidak putus asa. Bekerja sekeras apapun bila belum rizqinya maka tidak akan bisa berhasil mendapatkan harta (contoh). Sebaliknya tanpa kerja keras banting tulang bila tetapan rizqi (contoh harta) banyak maka akan mudah.

Semoga manfaat barokah slamet aamiin. 🤲🤲🤲
Surabaya, 26 Syawal 1446 / 24 April 2025
m.mustain