Posko Mudik Lebaran dan Keshalehan Sosial Gerakan Pemuda Ansor – Banser.

MAGELANG-1 syawal 1446 H sebagai momentum Iedul Fitri merupakan rangkaian proses riyadlah kaum muslimin selama ramadan dengan ibadah dan amaliyahnya. Rahmat (kasih sayang) , ampunan dan terbebaskan dari api neraka adalah nihayah (puncak tujuan) dari proses spiritual selama satu bulan penuh.

Berbagai amaliah dan realitas ibadah banyak dilakukan untuk mencapai hal tersebut.

Di Indonesia, akulturasi spiritual dan bingkaian kultural menjadi tradisi yang turun temurun dan sudah melekat di masyarakat dalam menghadapi dan menyambut serta merayakan idul fitri.

Upaya penyucian diri dengan bentuk zakat fitrah menjadi bagian yang selalu dilakukan baik penghimpunan maupun pentasarufannya. Hiruk pikuk menyambut Hari Raya idul fitri selalu mewarnai aktifitas masyarakat kita. Diantaranya, pulang kampung (mudik) bagi perantau, penyiapan kebutuhan menyambut dan menerima tamu , mengunjungi keluarga dan sahabat yang lebih tua, silaturahmi ke guru dan kiyai serta pertemuan antar komunitas, organisasi dan profesi dari berbagai kalangan mapun intitusi untuk saling maaf memaafkan. Hal tersebut terbingkai dalam tajuk Halal bi halal.

Persiapan untuk moment tersebut mampu menggerakan semua lapisan masyarakat. Seketika itu pasar dan pusat-pusat perbelanjaan dan jalan raya yang menjadi tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat. Tradisi tersebut dikenal dengan istilah melekat dengan publik “Prepegan”.

Keramian di tempat berkumpulnya masyarakat dalam menyambut idul fitri , Gerakan Pemuda Ansor di era tahun 80 dan 90-an menginisiasi dengan bentuk pengamanan (PAM) lebaran, hal ini mempunyai fokus tujuan untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam menghadapi, menyambut dan merayakan hari raya idul fitri.

Dalam perkebangannya PAM lebaran berubah menjadi posko mudik lebaran sejak tahun 2000-an. Posko mudik berfokus pada layanan bagi masyarakat umum dan Pemudik, terutama di tempat keramian publik dan Jalan raya yang dilalui publik untuk menyambut dan merayakan idul fitri.

Menyambut idul fitri 1446 H , Gerakan Pemuda Ansor dan Banser menyiapkan 573 Posko se Indonesia, PW. GP. Ansor Jawa Tengah saat ini telah membentuk 180 posko mudik yang tersebar di 35 kab dan kota. Fakus Layanan posko mudik lebaran sebagai berikut :
Pusat Layanan informasi rute, tempat keramian, jalur lalu lintas, alamat dan tujuan mudik dan berbagai kebutuhan informasi terkait mudik lebaran dan lain lainnya
Tempat singgah , istirahat dan rest Area serta fasiilatasnya
Memperlancar Lalu lintas bagi pengguna Jalan Raya, baik jalan raya nasional maupun provinsi
Melakukan respon cepat dari berbagai hal yang terjadi bagi pengguna jalan raya maupun masyarakat yang menghadapi permasalahan keamaanan dan gangguan – gangguan lain .

Menciptakan keaamanan dan kenyamanan para pemudik maupun masyarakat pada umumnya terkait aktifitas mudik menyambut hari lebaran serta
Layanan kesehatan

Dari berbagai layanan tesebut , muncul kreasi dan inisiatif posko dalam hal layanan sesuai dengan kemampuan dan potensi posko dari anggota Banser dan elemen kelompok pemuda yang tergabung, diantaranya kreasi dan inovasi layanan sebagai berikut :
Penyedian akomodasi buka dan sahur bagi pemudik dan masyrakat pengguna jalan
Layanan pijat refleksi
Tambal ban dan bengkel online
Tempat ngopi
dan lain sebagainya

Harmony with disaster menjadi inspirasi dan perekat sosial dalam posko mudik

Empiris Harmony with disaster yang terjadi di masyarakat lereng merapi maupun realitas respon endemi Covid-2019 menjadi perekat sosial berbagai elemen masyarakat yang tidak mengenal batas maupun sekat keyakinan spiritual dan sosial.

Berbagai respon yang dihadapi dan dilakukan oleh elemen publik mampu mendorong dan memperkuat interaksi sosial. Hal ini menjadi platform publik karena rasa humanitarianya. Dampak interaksi sosial menjadi aksi dalam gerakan humanitarian ini melekat menjadi inspirasi menguatnya ruang ruang sosial bagi masyarakat dengan potensi dan rasa solidaritasnya.

Gerakan Pemuda Ansor dan Banser mulai dari tingkat nasioanal sampai lokal selalu aktif dan terlibat dalam penciptaan Harmony with disaster dengan aksi dan responnya. Hal itu muncul ketika terjadi bencana alam dan bencana sosial.

Hal itu sebangun dengan mandat organisasi yang tercantum dalam “Nawa Prasetya Banser” poin ke enam yang berbunyi “ Kami Barisan Ansor Serbaguna, Peduli Terhadap Nasib Umat Manusia Tanpa Memandang Suku, Bangsa, Agma dan Golongan “.

Realitas empiris ini berjalan bertahun-tahun. Aksi lapangan dalam respon bencana ini, mampu menginsirasi berbagai ruang aktifitas lapangan Gerakan Pemuda Ansor dan Banser dalam pengabdian dan layanan terhadap masyarakat.

Mulai tahun 2023 , Gerakan Pemuda Ansor dan Banser dalam memfungsikan posko mudik lebaran tidak lepas dari bangunan dan ikatan sosial dengan berbagai elemen dan potensi organisasi pemuda yang ada di sekitaran posko mudik berdiri.

Realitas perbedaan bukan menjadi halangan dalam implementasi agenda maupun kegiatan, justru menjadi potensi perekat unuk mengkonkritkan bentuk aksinya.

Realiras empiris posko mudik lebaran di Perbatasan Magelang–Yogjakarta (posko mudik Lebaran GP. Ansor Kecamatan Salam Kab. Magelang) , bekerjasama dengan Pemuda Katolik dan Gereja Theresia Salam, membangun bersama dan berkolabarasi dalam bentuk layanan posko mudik Lebaran hingga hari ini.

Hal yang menarik, ketika berlangsungnys pelaksanaan salat idul fitri yang berbeda jadwal antara Muhammadiyyah dan Pemerintah, posko mudik Lebaran Gerakan Pemuda Ansor dan Pemuda Katolik bahu membahu menciptakan suasana aman dan nyaman dalam pelaksanaan salat id tersebut. Hal itu terwujud dalam bentuk pengaturan lalu lintas, maupun membantu penyebarangan di lokasi salat id yang berada dekat dengan jalan raya.

Hal itu juga terjadi di berbagai Kabupaten lain termasuk Kebumen.

Posko Mudik Lebaran yang ada di Kecamatan Prembun, Karangannyar, Kota Kebumen, Gombong, Sruweng, Sempor, Rowokele ,Kwarasan di Kabupaten Kebumen, mengimplementasikan bentuk solidaritas hal ini sejak tahun 2023 sampai sekarang.

Posko Mudik Lebaran di Kecamatan Gobong mulai sejak tahun 2023, membangun komunikasi dan pengabdian serta pelayanan dan bentuk posko mudik bersama Gerakan Pemuda Ansor-Banser dengan Gereja Katolik Indonesia (GKI), Gereja Katolik Santo Mikail Gombong, Mudika Gombong, GKJ serta Rumah Sakit Palang Biru Gombong.

Sampai saat ini hal tersebut tetap terjalin komunikasi dan interaksi dalam layanan posko mudik lebaran yang dibuat oleh Gerakan Pemuda Ansor dan Banser.

Ada catatan menarik dari proses ini, yaitu mulai malam lebaran sampai saat pelaksanaan lebaran posko mudik yang ada, secara total yang bertugas adalah pemuda non muslim. Hal ini atas inisiatif dari pemuda non muslim. Anggota GP. Ansor dan Banser diminta untuk fokus mempersiapkan lebaran di rumah masing- masing sesuai perannya, semisal menjadi pengaman takbiran, menjadi petugas zakat, penyiapan salat Id dan persiapanya serta melaksaanakan silturahim (kunjungan) di kampung masing-masing.

Selain membangun komunikasi dan berkerjasama dengan Pemuda Katolik dan Kristen Posko mudik lebaran Gerakan Pemuda Ansor di Rowokole , Sempor dan Kwarasan, juga berjasama dengan pemuda di 14 Vihara yang ada di Kecamatan tersebut dan sekitarnya.

Posko mudik lebaran yang berada di Kabupaten Kebumen, selain kerjasama dengan Pemuda lintas agama posko mudik juga berjasama denga OWARA ( Organisasi Warga Rantau ), PPDI ( Persatuan Perangkat Desa Indonesia ), Badan Kredit Kecamatan (BKK) Jawa Tengah, Anggota Dewan lintas Partai yang ada di kecamatan tersebut.

Kelompok Saudara Budish (Kompas Dhamika), Pemuda Theravada Indonesia (Patria) dengan 14 pemuda Vihara menjadi bagaian dari posko mudik yang ada di Rowokele, Sempor dan Kwarasan. Secara bersama sama berbagai peran dan saling suport terhadap berjalannya fungsi, peran dan layanan dalam menyambut hari Raya idul fitri melelui Posko Mudik Lebaran Gerakan Pemuda Ansor dan melebur menjadi satu. Hal ini berjalan sejak tahun 2023 sampai sekarang.

Dalam bincang bincang santai Antara Ansor, Banser dan Pemuda Lintas Agama sempat muncul gagasan, mungkinkah paska posko mudik ini dilanjutkan dengan Aksi riil dimasyarakat dalam kerja-kerja Sosial untuk membantu masyarakat sesuai dengan tantangan dan problematika yang dihapai, sempat terjdi gagasan cerdas, yaitu agenda kegiatan khitanan masal bersama, tapi itu semua baru obrolan dan perlu diobrolkan dimasing – masing organ Pemuda lintas Agama.

PC. Gerakan Pemuda Ansor dan Satkorcab Banser Kabupaten Kebumen, menempatkan Fokus Agenda Layanan dan Perannya disesuikan dengan tempat dan bentuk keramaian aktifitas publik, semisal posko yang ada di wilayah jalur ralan Raya dan Pasar, mereka memfokuskan di lokasi – lokasi tersebut dan fokus pra Idul Fitri.

Sedangkan untuk Posko Mudik yang ada di dijalur selatan dekat Pantai, lebih memfokuskan pada penciptaan suasan aman dan nyaman masyarakat yang menikmati obyek wisata pantai yang ada di Wilayah Kabupaten Kebumen. Posko Mudik Ansor di wilayah Jalur Selatan adalah Kecamatan Ayah, Buayan, Puring, Petanahan, Bulu Pesantren, Ambal dan Mirit , memfokuskan aktifitasnya mulai H + 2 sampai H+5, meskipun tetap beraktifitas mulai H-3 Lebaran. PC. GP. Ansor Kab. Kebumen menyiapkan 13 Posko yang tersebar di 13 Kecamatan.

Catatan Pemantauan Peran dan Fungsi Posko Mudik Gerakan Pemuda Ansor.Oleh Chabibullah Posko Mudik 2023- 2025.*Imam Kusnin Ahmad*