
Oleh Prof Machmud Mustain Guru Besar ITS Surabaya yang kini sedang Umroh di Makkah.
Bukan sesuatu yang biasa bila kita belum pernah berhari-raya idul-fithri di tanah suci. Sungguh terasa beda terutama pada saat pelaksanaan sholat ied, bila kita bandingkan dengan suasana di Republik yang kita cintai. Dari segi rasa pelaksanaan ibadah, sungguh terasa luar biasa.
Terasa bukan puncak kebahagiaan kemudian bersenang-senang, tetapi terasa telah selesai perkutat pelaksanaan ibadah dalam bulan suci romadlon. Contoh pelaksanaan umroh di bulan seribu bulan ini, terasa sangat berbeda. Kita bisa bayangkan umroh dalam kondisi tidak puasa saja terasa berat apalagi bagi kita yang berusia diatas 60 tahun. Belum lagi di bulan ini adalah satu dari dua musim puncak banyak tamu Allah SWT berdatangan. Kondisi gabungan puasa dan berdesakan banyak tamu Allah SWT ini membuat luar bisa tingkat perjuangan dalam pelaksanaan umroh. Hal ini dimulai dari pengambilan miqot, thowaf, dan sa’i sungguh terasa luar biasa beratnya.
Semangat kita untuk melakukan tersebut disebabkan ada janji yang luar biasa besarnya. Janji tersebut sdalah bahwa umroh di bulan Ramadhan sama dengan haji yang disertai oleh Nabi Muhammad SAW. Sumber hadits tentang umroh di bulan Ramadhan sama dengan haji yang disertai oleh Nabi Muhammad SAW adalah:
Hadits riwayat Ibn Majah, no. 2991:
*”Umroh di bulan Ramadhan seperti haji bersamaku.” (HR. Ibn Majah)*
Belum lagi ada kesempatan istimewanya ibadah di masjidil harom. Hal ini terkait dengan janji Nabi Muhammad SAW tentang sholat. Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu, Rasulullah SAW bersabda: *“Sholat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik dari 1000 (seribu) kali sholat di masjid lainnya kecuali di Masjidil Haram, Makkah, dan sholat di Masjidil Haram lebih baik dari 100.000 (seratus ribu) sholat di masjid lainnya.”*(HR Ibnu Majjah).
Dengan demikian masuk akal sekali bahwa kepenatan telah melampaui durasi waktu perjuangan ibadah romadlon mengalahkan rasa senang berhari raya. Belum lagi mungkin diantara kira peserta umroh romadlon ini ada yang merasa terkesima ditinggal romadlon dan harus kembali ke Indonesia. Dengan semboyan ied-mubarok, semoga kita mendapatkan iedul fithri yang barokah lantaran telah mengisi bulan suci romadlon di tanah suci Mekkah al-mukarromah.
Semoga manfaat barokah slamet aamiin.
🤲🤲🤲
Mekkah 29 Romadlon 1446 / 29 Maret 2025
m.mustain