Kemenag Terbitkan Panduan Ibadah Idul Fitri 2025, Termasuk Ketentuan Takbiran

JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) RI resmi menerbitkan Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2025 yang mengatur panduan penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.

Surat Edaran ini ditandatangani langsung oleh Menteri Agama (Menag), Prof.Nasaruddin Umar, pada 14 Maret 2025 dan bertujuan untuk memberikan pedoman bagi umat Islam di Indonesia dalam melaksanakan ibadah idul fitri dengan tertib, aman, dan nyaman.

“Surat Edaran ini dimaksudkan dan bertujuan sebagai panduan bagi pemangku kepentingan dalam menyelenggarakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi secara tertib, aman, dan nyaman,” demikian bunyi edaran tersebut, dinukil media Menara Madinah pada Jumat (28/3/2025).

Panduan Ibadah dan Imbauan Toleransi

Edaran ini mencakup berbagai aspek penting terkait pelaksanaan ibadah Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, termasuk ketentuan zakat hingga imbauan bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik. Melalu edaran tersebut, Kemenag juga mengingatkan umat Islam untuk menjalankan ibadah dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.

“Umat Islam diimbau untuk melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri dengan menyenangkan dan menenangkan, sesuai dengan syariat Islam, dan menjunjung tinggi nilai toleransi,” tulis salah satu ketentuan dalam SE Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2025.

Ketentuan Takbiran

Dalam edaran ini, Kemenag juga mengatur mengenai pelaksanaan takbiran. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi syiar Ramadan hingga malam takbiran dengan tetap menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan sekitar.

“Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan hingga takbiran Idul Fitri di masjid, musala, dan tempat lain dengan tetap menjaga suasana ketertiban, keamanan, dan kenyamanan,” sebagaimana dinukil dalam edaran.

Imbauan Khutbah Idul Fitri

Materi khutbah Idul Fitri juga menjadi perhatian dalam SE ini. Kemenag mengimbau agar khutbah tetap menitikberatkan pada ukhuwah Islamiyah, menenangkan hati, serta mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa. Ditegaskan pula agar khutbah tidak bermuatan politik praktis.

Selain itu, Kemenag juga mengimbau agar pengelola masjid dan musala yang berada di jalur mudik tetap buka selama 24 jam guna melayani para pemudik yang melakukan perjalanan.

“Mengingatkan kepada pengelola masjid/musala dan pemudik untuk tetap menjaga kebersihan, kenyamanan, ketertiban, dan keamanan masjid/musala selama berlangsungnya arus mudik.”*Imam Kusnin Ahmad*