*Transport Sedimen: oleh Arus atau Gelombang ?*

Oleh Prof. Machmud Mustain.

Apabila kita sudah bisa membedakan antara arus (material yang bergerak) dan gelombang (energi yang bergerak), maka hampir pasti kita menjawab itu arus. Tetapi apabila kita membuat kajian transport sedimen itu di pantai yang menghasilka erosi atau sedimentasi, maka keduanya akan ikut berperan. Kita tahu bahwa di sebagian pantai terjadi penggerusan atau disebut erosi, dan di bagian lain pantai ada pengendapan atau disebut sedimentasi.

Perlu diketahui bahwa bila dipandang dari arah, arus di pantai itu ada dua macam. Pertama arus berarah tegak lurus garis pantai (Crossshore current) yang datang dari arah lepas pantai. Kedua, arus yang sejajar dengan garis pantai (Longshore current) yang datang sekitar 6 bulan dari arah kanan dan 6 bulan yang lain datang dari arah kiri.
Crossshore current terjadinya bersifat spontanitas yakni tidak terus menerus seperti ketika ada badai atau tsunami. Sedangkan Longshore current terjadinya terus menerus yakni selagi ada angin di laut. Kedua arus ini berpotensi untuk memberikan sedimentasi atau erosi, yakni terjadinya oloran/tambahan luas tanah pesisir atau berkurangnya. Hal tersebut juga bisa merubah profile bathimetri atau kedalaman di perairan pesisir, yakni terjadi pendangkalan bila terjadi sedimentasi dan sebaliknya akan terjadi bertambah kedalaman bila terjadi erosi.

Terbentuknya longshore current adalah akibat dari adanya angin yang sepanjang tahun berhembus. Angin ini secara umum terbagi dua, 6 bulan pertama misalkan kita sebut angin barat dan 6 bulan yang lain kita sebut angin timur. Selama 6 bulan angin berhembus dari arah sebelah kanan suatu titik di pantai, yakni sejumlah luasan sudut 90 derajat dari pantai sebelah kanan sampai dengan tegak lurus garis pantai. Angin ini sebagian energinya ditransfer menjadi arus melalui sentuhan permukaan air, dan selanjutnya menjadi longshore current. Sedangkan pada 6 bulan yang lain, yakni sebaliknya, angin yang dari sebelah kiri titik tertentu di pantai akan membentuk longshore current dari arah kiri.

Proses longshore current yang ditinjau berperan sebagai transport sedimen, ketika menyentuh bibir pantai akan mengendapkan material sedimen (sedimentasi) *atau* bila arusnya kuat dan mengandung pusaran maka akan memberikan peran mengeruk (erosi). Ketika arus ini membentur garis pantai misalnya ada profile berbentuk ujung, maka di wilayah benturan itu akan terjadi pengendapan (sedimentasi). Begitu sebaliknya bila arus masuk pada profile teluk maka akan terjadi pusaran, dan pusaran ini yang berperan mengeruk material pantai (erosi).

Proses crossshore current bersifat sporadis yakni ketika ada badai atau tsunami. Secara umum ada gabungan antara arus dan gelombang seperti badai dan tsunami. Pada profil penampang melintang kedalaman di perairan pantai maupun di daratan akan terjadi perubahan. Bisa dibayangkan material dasar laut di perairan pantai akan bisa (tererosi) terbawa ke arah darat. Sehingga ketika gabungan gelombang dan arus kembali ke perairan, maka material yang terbawa tadi akan terendapkan di daratan (sedimentasi).

Demikian proses sedimentasi dan erosi yang diperankan oleh fenomena transport sedimen dengan kedua peran arus dan gelombang di pantai. Fenomena ini menghasilkan sedimentasi yang sering disebut adanya tanah olor. Juga menghasilkan erosi yang sering sebut dengan penggerusan tanah.

Semoga manfaat barokah slamet aamiin.
🤲🤲🤲
Mekkah 27 Romadlon 1446 / 27 Maret 2025

m.mustain