
SURABAYA – Konsul ‘Jenderal Republik Rakyat China (RRC) di Surabaya Xu Yong menyatakan siap menjalin kerja sama saat menemui Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di Gedung PWNU Jatim, Jalan Masjid Al-Akbar Timur, Surabaya, Jumat.
Dalam kunjungan itu, Konsul RRC Xu Yong diterima langsung oleh Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz bersama Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Abdul Matin Djawahir, Wakil Ketua Prof Dr KHM Ali Maschan Moesa, Sekretaris DR Ir HM Faqih dan sejumlah wakil sekretaris.
Selain berdialog tentang hubungan PWNU Jatim dengan Konjen RRC di Surabaya selama ini, Konsul Xu Yong juga menyerahkan bantuan 200 paket sembako untuk disalurkan kepada Umat Islam di Jatim melalui PWNU Jatim guna menyambut Bulan Suci Ramadhan 1446 H.
“Selamat Ramadhan kepada tokoh dan Muslim di Jatim, semoga Ramadhan menjadi bulan kebersamaan dan kedamaian. Di Tiongkok, kami juga membagi-bagikan paket sembako kepada Muslim yang berpuasa, maka disini kami salurkan melalui PWNU. Ini kami lakukan secara rutin tiap tahun,” ujar Xu Yong.
Ia menjelaskan Pemerintah Tiongkok saat ini membangun modernisasi dan globalisasi, tapi modernisasi dan globalisasi ala Tiongkok itu peradaban yang menjaga keseimbangan antara material dan spiritual, serta peradaban yang menjamin kesetaraan dan kemanfaatan bersama.
“Tahun 2024, perekonomian di Tiongkok cukup stabil di kisaran 5 persen dan kami mencapai peringkat ke-4 ekonomi terbesar di dunia, sehingga kami mampu menyerap lapangan kerja hingga ratusan juta pekerja dan kami siap berbagi peluang dengan negara sahabat,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya juga siap menjalin kebersamaan dan kerja sama dengan NU yang merupakan ormas terbesar dan mayoritas ada di Jatim, apalagi sejumlah pimpinan NU di Jatim sudah tahu perkembangan Tiongkok saat ini dan bahkan mengunjunginya.
Dalam kesempatan itu, Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz menyampaikan terima kasih atas kunjungan Konsul Jenderal RRC ke PWNU dan juga atas sumbangan kepada masyarakat melalui PWNU Jatim.
“Di Indonesia, warga NU memang sudah mencapai 150 juta orang dan mayoritas memang ada di Jatim dan kami memiliki jaringan yang terstruktur dengan 45 cabang di kabupaten/kota, lalu 600-an lebih anak cabang atau majelis wakil cabang di kecamatan dan ribuan ranting di desa/kelurahan,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya siap menjalin kerja sama dengan pihak RRC, baik dengan kepengurusan NU di seluruh Jatim maupun dengan pesantren di Jatim.Karena mayoritas pengurus NU di Jatim juga merupakan pimpinan pesantren.
“Wakil Ketua PWNU KHA Hamid Wahid yang sekarang menjadi Bupati Bondowoso itu pesantrennya di Probolinggo sudah menjalin kerja sama bidang pendidikan dengan sejumlah universitas di China. Saya sendiri sudah melihat sendiri perkembangan industri di China, karena itu PWNU siap bekerja sama,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Abdul Matin Djawahir menambahkan bahwa potensi NU selama ini memang menyatukan ratusan suku di Indonesia, bahkan NU juga turut berjuang memerdekakan Indonesia.
“Di China juga ada kepengurusan NU, karena itu mohon kepengurusan NU di China juga dibantu. Di Jatim, potensi NU tidak hanya di pesantren, tapi Wakil Ketua Prof Ali Maschan Moesa itu dari UIN Sunan Ampel Surabaya dan DR Ir HM Faqih itu dari ITS Surabaya, sehingga potensi NU di Jatim sangat majemuk dan berkualitas,” kata Kiai Abdul Matin.*Imam Kusnin Ahmad*