Menjelang Buka Puasa Ramadan

 

Catatan Yonathan Rahardjo

Sedang menjelang berbuka puasa malah mungkin sudah, saat saya mulai menulis di sini.

Baru pertama kali saya menulis secara bebas di grup ini, yang telah menerima saya dengan baik meskipun saya bukan anggota organisasi profesinya. Terima kasih, Pak Akaha.

Baru kemarin saya merespon dengan link, tentang kelompok yang dianggap menyimpang dari kelompok yang “benar”. Saya memang tak kompeten ikut respon, tetapi saya kirim link untuk petanda bahwa diskusi seru kemarin telah memintarkan banyak orang, sehingga ada yang ikut cari informasi tentangnya dengan cari artikel terkait.

Baru kemarin pula saya lacak jejak pendirian organisasi ini pada sekitar 2017 yang kemudian ada yang membuat atau meneruskan dengan nama lain. Saya tak hendak ikut-ikutan membahas itu seperti saya juga tidak hendak membahas puisi naratif atau prosa liris yang diberi nama khas di sini.

Saya menulis di sini sebagai wujud partisipasi dalam pesta, pesta partisipasi. Maka kehadiran saya bukan penikmat pasif seperti umumnya kebanyakan anggota WAG di mana-mana.

Sekarang saya ikut berpikir bahwa pikiran ini juga adalah sebuah sumbangsih. Mungkin tidak akan dihargai, apalagi bila saya berharap lebih.

Maka saya tidak berharap lebih, berawal dari hiperaktifnya saya di grup-grup yang saya asuh ternyata memang tidak semuanya punya pikiran sama dengan saya.

Di sini ada sebuah karnaval, siapa pun dapat menjadi peserta sekaligus penonton. Sekaligus mendapat manfaat yang dapat kita kategorikan dalam kategori apa pun. Sesuai dengan kebutuhan kita.

Ya, kita dapat bersama demikian. Terus dan terus. Sambil mengucapkan, Selamat berbuka puasa. Azan magrib telah berkumandang.

Selamat berbuka.