
SURABAYA- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menyambut Ramadhan 1446 H dengan menyelenggarakan “Ngaji Nusantara” pada 5-20 Maret 2025 dengan khataman, kajian tematik dan “kultum” yang melibatkan lembaga dan badan otonom (banom) di lingkungan PWNU.
“Marhaban Ya Ramadhan, mari kita sambut datangnya Ramadhan dengan sebaik-baiknya. PWNU Jatim akan mengisi Ramadhan dengan ‘Ngaji Nusantara’ pada 5-20 Maret untuk nahdliyyin dan masyarakat,” ujar Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz di Surabaya, Kamis 27/2 2025.
Kiai Kikin yang juga pengasuh Pesantren Tebuireng itu menjelaskan kegiatan “Ngaji Nusantara” itu bersifat kajian tematik yang melibatkan banom dan lembaga serta “kultum” (kuliah tujuh menit) yang melibatkan jajaran syuriah dan pendakwah eksternal, seperti Ning Umi Laila.
“Kajian tematik itu bersifat umum, karena melibatkan lembaga dan banom yang memiliki bidang-bidang pendidikan, perekonomian, sosial-budaya, kepesantrenan, hukum, kesehatan, dan sebagainya. Rencananya, kajian juga dirangkai dengan santunan anak yatim dan sembako murah,” katanya.
Dalam rapat perencanaan (25/2), panitia menetapkan arti “Ngaji Nusantara” PWNU Jatim yang dimulai tanggal 5 Maret 2025 itu adalah ajakan “Bersama NU dan Santri, Yuk Ikuti Tausiyah Ramadhan” atau makna paten adalah “NU Selalu Ada Nilai Tradisi Agama Rasional Aktual”.
Untuk agenda “Ngaji Nusantara” pembukaan (5/3) dengan tema pertama tentang “Dakwah Digital: Solusi Candu Smartphone” dengan narasumber Prof Masdar Hilmi/LP Maarif dan H Helmy M Noor/LTNU serta tausiyah dari KH Abd Matin Djawahir/Wakil Rais Syuriah (LTN dan LP Maarif).
Agenda “Ngaji Nusantara” ditutup dengan Bukber PCNU-Forkompimda pada 23 Maret 2025, namun kajian tematiknya berakhir pada 20 Maret 2025 dengan tema “Berkarya Tanpa Lelah, Beribadah Tanpa Lupa” dengan narasumber dari Sarbumusi dan Lembaga Kesehatan NU (LKNU) serta tausiyah “kultum” oleh KH Abd Matin Djawahir/Wakil Rais Syuriah.
Tema-tema lain selama “Ngaji Nusantara” PWNU Jatim disesuaikan dengan lembaga/banom yang menangani antara lain Pertanian dalam Perspektif Islam, Nilai Aswaja dalam Budaya Milenial, Ramadhan Bulan Dakwah, Urgensi Akurasi Waktu Shalat, Hasil Korupsi untuk Amal, Fiqih Wanita, Investasi Akhirat, Menjaga Kawasan Pesisir itu Siapa?, dan sebagainya.
Agenda “Ngaji Nusantara” PWNU Jatim pada 5-20 Maret 2025 itu juga mendapat apresiasi dari Rais Syuriah PWNU Jatim KHM Anwar Mansur sebagai kegiatan yang tergolong sungguh-sungguh dalam memanfaatkan Bulan Ramadhan.
“Mari kita memulyakan Ramadhan dengan sungguh-sungguh, karena kalau senang dengan datangnya bulan Ramadhan tidak akan dimasukkan neraka, apalagi kalau kita giat tarawih, tadarus, sayang sekali kalau kita tidak memanfaatkan Ramadhan,” tambah Kiai Anwar Mansur.*Imam Kusnin Ahmad*