
Kediri-Menaramadinah.com Kamis Pon, 20 Februari 2025 Mengenang masa lalu pada saat merantau di Malaysia sebagai pekerja kuli bangunan pada akhir tahun 2002 sampai awal tahun 2005.
Kenangan indah tersebut terdokumentasikan dalam bentuk karya sastra: ‘puisi-puisi pendek’ yang terangkum dengan judul: “Sesaji Dewa Ringgit”.
Pada tulisan kali ini diambilkan pada jilid 1 judul kecilnya Dibawah Ketiak Perempuan, inilah puisi tersebut:
MENGALAH
Ku relakan kesempatanku
Ku relakan pijakan kakiku
Ku relakan tambatan tanganku
Mengalah memang payah
Ada payah ada upah
Puisi di atas adalah saya tulis pada saat awal-awal sampai di Negeri Malaka, tepatnya di Malaka Baru, memasuki kawasan komplek pembangunan perumahan.
Hidup dilingkungan para pekerja bangunan, menyesuaikan diri dengan keadaan, melepaskan semua atribut yang sebelumnya berangkat ke Malaysia, menutupi diri dengan penampilan sebagai orang yang tidak tahu apa-apa dalam bidang pekerjaan bangunan agar bisa belajar menyesuaikan diri dengan lingkungannya pekerjaan tersebut, harus menekan diri sedemikian rupa, sehingga setiap dinamika yang ada bisa dilalui dan romantikanya dapat dinikmati.
Nur Habib, yang membuat catatan perjalanan di negeri Jiran.