
BLITAR – Untuk menjalin persatuan, kesatuan serta kebersamaan di Kota Blitar. Ratusan pesilat dari sepuluh perguruan pencak silat di Kota Blitar, bersama anggota Yonif 511 dan Polsek Sananwetan, turun tangan membersihkan kawasan Sumber Kali Karplos di Kecamatan Sananwetan, Sabtu 16 Februari 2025 pagi.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Camat Sananwetan, Purwanto sebagai langkah pelestarian sumber air sekaligus memperkuat persaudaraan di antara perguruan silat yang ada di kota tersebut.
Sejak pukul 07.00 WIB, para peserta kerja bakti tampak antusias membersihkan area sumber air yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada kebersihan lingkungan, tetapi juga bertujuan untuk mengenalkan Sumber Karplos sebagai destinasi wisata baru yang masih tersembunyi di Kota Blitar.
Menurut Purwanto, Sumber Kali Karplos memiliki nilai historis dan geografis yang unik, karena menjadi titik tengah perbatasan antara Kelurahan Karangtengah dan Plosokerep di Kecamatan Sananwetan.
“Kawasan ini punya potensi besar sebagai destinasi wisata alam. Dengan kebersamaan semua elemen masyarakat, kami ingin menjadikan Sumber Karplos lebih bersih dan menarik untuk dikunjungi,” ujar Purwanto.
Kegiatan ini tidak berhenti di kerja bakti semata. Serangkaian acara akan dilaksanakan pada 21–22 Februari untuk lebih mempromosikan kawasan ini sebagai pusat aktivitas budaya dan wisata.
Pada 21 Februari, rangkaian acara akan dibuka dengan kegiatan tasyakuran “Nguri-Uri Budoyo Genduri Bedah Sumber”, yang mengangkat nilai-nilai budaya lokal.
Selain itu, anak-anak usia TK hingga SD akan ikut serta dalam lomba perahu kertas, sementara siswa SMA/SMK akan menunjukkan keahlian mereka dalam balap perahu robotik.
Di hari berikutnya, 22 Februari, Sumber Karplos akan semakin semarak dengan fashion show yang menampilkan berbagai kreasi busana unik di area tersebut.
Panitia juga menyediakan sesi mancing gratis bagi masyarakat yang ingin menikmati suasana alam di sekitar sumber air. Stand bazar UMKM bagi masyarakat sekitar juga akan dibuka bersamaan dengan festival Karplos tersebut.
Puncak acara akan digelar pada malam 22 Februari, di mana seluruh perguruan silat yang terlibat dalam kegiatan ini akan melakukan deklarasi dan penandatanganan perjanjian kerukunan.
“Ini menjadi momentum bersejarah bagi kita semua. Kami ingin menunjukkan bahwa pencak silat bukan hanya soal keahlian bela diri, tetapi juga tentang nilai-nilai persaudaraan dan kebersamaan,” ujar M.Arif Ketua perwakilan pesilat Porsigal Kita Blitar yang dibenarkan beberapa pesilat lain.
“Sebagai simbol perdamaian, rencananya akan dibangun prasasti di kawasan Sumber Karplos, menandai komitmen bersama untuk menjaga keharmonisan antar perguruan silat di Kota Blitar” tambah Miskan Hadi Prasetyo Ketua SHT Kota Blitar.
Dengan kegiatan ini, masyarakat dan pemerintah berharap bahwa inisiatif semacam ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengelola potensi sumber daya alam, sekaligus membangun kebersamaan sosial melalui kegiatan yang positif.*Imam Kusnin Ahmad*