
Penulis : Aris Supratman, S.PdI.
Salah satu peran pemerintah, adalah bagaimana pemerintah itu mendorong ekonomi masyarakat.
Sesuai dengan cita cita bangsa bagaimana terjadinya kesejahteraan umum yang di impikan oleh seluruh kalangan masyarakat.
Namun sampai saat sekarang ini ekonomi memang menjadi problem hampir di seluruh kalangan masyarakat.
Kebijakan untuk kesejahteraan masyarakat saat sekarang ini yang di buat oleh pemerintah hanya menguntungkan para pihak pengusaha itu semua di karenakan pemerintah menganggap bahwa masyarakat adalah objek dari pembangunan yang seharusnya masyarakat itu adalah subjek dari pembangunan itu sendiri.
Dapat kita lihat realitas dari semua program yang di luncurkan oleh pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah, semuah program pemerintah saat sekarang bermuara pada semua bantuan-bantuan yang bermuara pada kemanjaan masyarakat.
Bantuan sosial baik itu PKH bantuan langsung tunai yang di berikan oleh pemerintah pada masyarakat sampai saat sekarang masih belum dapat untuk mensejahterakan masyarakat.
Bantuan-,bantuan sosial itu sifatnya tidak mendorong masyarakat untuk berubah ke arah yang lebih baik namun bantuan pemerintah itu membuat masyarakat menjadi stagnan ibarat kata orang batu yang di lempar ke dalam lubuk yang dalam.
Intinya apa bantuan-bantuan sosial yang di berikan oleh pemerintah pada masyarakat itu sifat kurang produktif dan bantuan sosial itu hanya menguntungkan para pengusaha kita contohkan bantuan sembako yang di berikan. Oleh pemerintah pada masyarakat yang menguntungkan para pengusaha beras, para pengusaha telur para pengusaha minyak, sedangkan bantuan yang di berikan pemerintah itu pada masyarakat tidak bertahan lama, ya seberapa lama betul itu minyak satu kilo dan beras satu karung palingan dua Minggu dan satu bulan habis itu barang, dan berapa hari betul itu tahannya BLT yang besarnya 300 ribu rupiah dan setelah barang itu habis masyarakat tentu butuh lagi dan begitulah seterusnya.
Pembangunan ekonomi masyarakat itu seharusnya didorong mengarah kepada penguatan dan dorongan sumber daya manusia, yang seharusnya pemerintah mendorong potensi potensi yang di miliki oleh masyarakat,Indonesia kaya akan sumber daya alam, kaya akan flora dan fauna tinggal lagi bagaimana pemerintah itu membuat kebijakan ekonomi yang pro masyarakat dengan meng utamakan masyarakat sebagai subjek pembangunan.
Intinya apa pemerintah mendorong masyarakat agar bisa dan mampu untuk merobah nasibnya sendiri, dan perubahan ekonomi masyarakat itu bisa di lakukan dengan cara pemberdayaan masyarakat, meningkatkan kapasitas intelektual masyarakat memberikan pembinaan pada masyarakat, dan tentu yang pas betul tentang bagaimana strategi pemberdayaan masyarakat itu ada tiga hal yang perlu di laksanakan oleh pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun Daerah.
1 penyadaran
Penyadaran masyarakat adalah suatu proses yang di lakukan oleh pemerintah agar masyarakat itu mau melakukan aktivitas ekonomi, peran pemerintah disini adalah memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa pentingnya untuk merobah hidup ke arah yang lebih baik, sehingga nanti setelah masyarakat di berikan kesadaran ber ekonomi ini bantuan bantuan yang di berikan oleh pemerintah agar bisa di manfaatkan dengan baik dan benar, banyak juga kita mendengar masyarakat yang meneriman bantuan ternak dari pemerintah bukannya di urus oleh masyarakat malahan ada yang di jual, ini menandakan bahwasanya kesadaran masyarakat kurang dalam meningkat ekonominya sendiri, maka perlu rasanya rasa sadar yang di miliki oleh masyarakat.
2 pemberdayaan
Tahap kedua setelah masyarakat sadar akan tugas dan fungsinya dalam ber ekonomi, bagaimana perannya untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya secara pribadi terlebih dahulu, baru bisa kita lakukan yang namanya pemberdayaan dayaan, pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah proses pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk menciptakan kemandirian masyarakat itu sendiri.
Membebaskan masyarakat dari kemiskinan kelatarbelakangan dan ketidak berdayaan, salah satu strategi untuk menghadapi masalasah di atas ya dengan pemberdayaan. Cuman yang harus di garis bawahi adalah pemberdayaan yang partisipatif intinya ada kemauan masyarakat untuk merubah keadaan ekonomi secara pribadi maupun ekonomi berskala umum yaitunya sifatnya masyarakat luas.
3 pengembangan
Kemudian setalah di lakukan penyadaran dan pemberdayaan baru bisa kita naik ke tahap ke tiga yaitu pengembangan masyarakat, pengembangan dengan arti kata menguatkan komitmen untuk ekonomi yang berkelanjutan baru bisa kita mengarah kepada manajemen ekonomi, baru bisa kita bisa digitalisasi ekonomi.
Dan dari 3 poin di atas tidak akan terlaksana kalau pemerintah tidak menguatkan nilai-nilai Demokrasi ekonomi, Demokrasi ekonomi yang ber asazkan kedaulatan rakyat, demokrasi ekonomi itu memberikan kebebasan hak pada rakyat untuk melakukan kegiatan ekonomi tapi sesui dengan nilai- nilai kemanusiaan dan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan ber negara.
Demokrasi ekonomi bisa terjadi apabila masyarakat Indonesia itu memiliki padangan kritis dalam meng analisis keadaan ekonomi tersebut.
pandangan kritis ekonomi itu terjadi apabila masyarakat itu sudah cerdas dalam berfikir ketika masyarakat sudah cerdas dalam berfikir.
maka masyarakat itu akan terbebas dari belenggu kebodohan, namun sebaliknya apabila masyarakat belum bisa melakukan pandangan kritis terhadap persoalan ekonomi.
maka Demokrasi ekonomi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya, dan apabila Demokrasi ekonomi tidak berjalan dengan baik, maka yang akan terus maju ekonominya di republik Indonesia ini adalah para pengusaha dan para kapitalisme .
Bagaimana Islam memandang Ekonomi
Islam adalah agama yang universal dan menyeluruh dalam salah ayat Qur’an mengatakan masuklah dalam Islam itu secara kaffah, arti dari Kaffa itu adalah menyeluruh.
Dalam Islam, Islam tidak hanya bicara masalah ibadah, tapi Islam bicara seluruh aktivitas umat manusia, makanya dalam Islam ekonomi merupakan pembahasan yang paling awal dan paling pertama di bicarakan dalam Islam.
Bisa kita lihat dari sejarah pra Islam di Mekkah waktu Islam masih belum tersebar luas dimana Nabi Muhammad di samping bicara tauhid Nabi Muhammad juga bicara masalah ekonomi.
Memang di zaman Arab jahiliah pada waktu itu ekploitasi (riba) ekonomi marak terjadi di Mekah dimana dalam praktek ekonomi ini jauh sekali dalam keadilan makanya Allah melalui firman-nya mengatakan
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
Allah menghalakkan jual beli dan mengharamkan riba.
Melalui ayat ini sudah jelas meng eksploitasi manusia itu di bidang ekonomi di larang dalam islam dan ini jauh dari kata ke Adilan.
Makanya dalam ekonomi Islam itu yang di utamakan adalah kesejahteraan bukan ke untungan, beda dengan konsep ekonomi konvensional, dalam ekonomi Konvensional manusia itu tuntut untuk menjadi Homo economi yang tujuannya untuk mencari ke untungan.
Dan kebanyakan saat sekarang ini umat muslim dalam melakukan transaksi ekonomi banyak sekali memakai sistem ekonomi konvensional yang tujuannya itu adalah ke untungan tampa memperhatikan hak hak manusia lain, sehingga terjadilah ketimpangan ekonomi yang saat ini terus terjadi di kalangan umat muslim,.
Masyarakat muslim yang berprosfesi jadi pengusaha bukan memakai sistem syar’i tapi malahan memakai sistem ekonomi konvensional yang tujuan adalah keuntungan Tampa memperhatikan aspek sosial yang terjadi ulah transaksi konvensional tersebut, masyarakat muslim yang profesi jadi pengusaha saat sekarang ini kebanyakan ikut meng eksploitasi (Ribawi) yang di lakukan antar sesama umat muslim.
Tentu ini sangat menyedihkan sekali, banyak bekerja sedikit upah, atau upah cukup lumayan tapi dalam pekerjaan pengusaha muslim tadi kurang memakai aspek ke islaman, banyak sekarang yang terjadi kita lihat, pengusaha muslim dari kegiatan kegiatan ilegal yang hampir di seluruh penjuru indonesia, kayu, tambang emas, perkebunan, intinya masyarakat Indonesia menjajah masyarakat sendiri, untuk ke untungan pribadi,
Untuk itu harapan kita memang sistem ekonomi Syari’ah ini tidak hanya dalam dunia Perbankan tapi juga menjadi Value (nilai) bagi setiap Insan ekonomi agar terwujudnya Indonesia adil dan makmur.
Penulis Aris Supratman S.Pd.I