.BLITAR – Keberhasilan Kabupaten Blitar yang meraih penghargaan sebagai daerah penghasil telur terbesar di Jawa Timur dalam moment Ketahanan Pangan Surya Awards 2024 mendapat apresiasi tinggi dari DPRD Kabupaten Blitar. Penghargaan yang diserahkan di Dyandra Convention Center, Surabaya, pada Selasa (12/11/2024) ini menjadi bukti nyata atas kontribusi Blitar dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Sebagai informasi, Kabupaten Blitar sendiri mencatatkan produksi telur ayam ras sebanyak 141.027,4 ton per tahun pada 2023, dengan kontribusi sekitar 30 persen terhadap kebutuhan telur nasional. Hal ini menjadikan Blitar sebagai salah satu daerah yang memiliki peran vital dalam mendukung ketahanan pangan Indonésia.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar H.Muhammad Rifai memberikan tanggapan positif terkait penghargaan ini.
Menurutnya, penghargaan tersebut tidak hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Blitar, tetapi juga sebagai dorongan untuk terus meningkatkan sektor pertanian dan peternakan yang menjadi andalan daerah tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi pencapaian ini. Ini adalah bukti bahwa Kabupaten Blitar memiliki potensi besar di sektor ketahanan pangan, khususnya dalam produksi telur,” ujar Kang Rifai panggilan akrabnya Minggu (17/11/2024).
Lebih lanjut, Rifai yang juga politisi PKB ini menekankan pentingnya pemeliharaan dan pengembangan sektor peternakan. Terutama ayam petelur, sebagai salah satu komoditas unggulan Blitar.
“Pencapaian ini tidak terlepas dari kerja keras para peternak, serta dukungan dari pemerintah daerah yang telah memberikan fasilitas dan pelatihan. Kami berharap ke depan, sektor ini terus berkembang dan dapat berkontribusi lebih besar lagi terhadap ketahanan pangan di Indonesia,” kata eks bendahara PC GP Ansor Kab.Blitar ini.
Sebagai bagian dari upaya untuk terus mendorong pertumbuhan sektor ini, Rifai juga menyoroti pentingnya dukungan kebijakan yang berpihak pada peternak lokal. Ia menyarankan agar pemerintah daerah terus memperkuat kemitraan dengan pihak-pihak terkait, seperti Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional (Bapanas), guna memastikan kebutuhan bahan baku pakan ternak, terutama jagung, dapat terpenuhi dengan baik. “Ketersediaan pakan yang stabil adalah kunci bagi kelangsungan produksi telur yang tinggi. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah sangat penting,” tambah Rifai.
DPRD Kabupaten Blitar juga menilai bahwa penghargaan ini menjadi kesempatan emas untuk mempromosikan potensi lokal Blitar di tingkat nasional. “Kami melihat ini sebagai momentum untuk lebih memperkenalkan Blitar sebagai pusat produksi pangan, khususnya telur, di Indonesia. Dengan dukungan yang tepat, kami yakin Blitar dapat semakin dikenal dan menjadi daerah yang berperan penting dalam ketahanan pangan nasional,” tambahRifai.
Di sisi lain, Rifai juga mengingatkan bahwa penghargaan ini merupakan langkah awal yang harus diikuti dengan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas hasil peternakan. Ia menilai pentingnya pelatihan dan pendampingan berkelanjutan bagi para peternak, agar mereka bisa mengikuti perkembangan teknologi dan praktik terbaik dalam peternakan. “Kualitas produk dan daya saing harus terus ditingkatkan. Itu sebabnya pendidikan dan pelatihan menjadi prioritas kami agar peternak Blitar semakin maju,” tegasnya.
Rifai juga menyoroti pentingnya penguatan infrastruktur dan akses pasar bagi hasil produksi peternakan di Blitar. Dengan peningkatan infrastruktur yang memadai, distribusi telur dan produk peternakan lainnya dapat lebih lancar, sehingga kebutuhan pasar dapat terpenuhi dengan baik. “Kami berharap ada peningkatan dalam infrastruktur transportasi dan distribusi yang dapat mempercepat pemasaran produk peternakan ke berbagai daerah,” katanya.
Dengan adanya penghargaan ini, Pemkab Blitar diharapkan semakin termotivasi untuk mengembangkan sektor peternakan secara lebih terarah. Rifai pun berharap bahwa keberhasilan ini dapat dijadikan pijakan untuk mengembangkan sektor lainnya, seperti pertanian dan perikanan, agar Blitar semakin dikenal sebagai daerah yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan. “Penghargaan ini merupakan titik awal, dan kami yakin Blitar bisa lebih berkembang lagi jika didukung dengan kebijakan yang tepat dan kolaborasi antara semua pihak,” pungkas Rifai.*Imam Kusnin Ahmad*