JAKARTA – Tantangan ke depan itu menjadikan agama sebagai faktor independen. Sehingga, tokoh agama bisa menjalankan fungsi kritis.
Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Agama (Menag) RI Prof.Nasaruddin Umar, seperti dikutip, Sabtu (16/11/2024).
Ia mengatakan, agama dan negara harus berjalan beriringan. Agar saling menguatkan satu dengan lainnya.
“Pemimpin agama bukan subordinasi dari pemerintah. Kita arahkan menjalankan fungsinya agar bisa berkontribusi dalam fungsi kritis,” ucap Menag.
“Agama jangan menjadi faktor dependen atau terbelenggu. Agama terlalu banyak dipakai sebagai stempel politik,” imbuhnya.
Prof.Nasaruddin menuturkan, tugas Kementerian Agama RI di antaranya menghadirkan situasi keagamaan yang independen.
Dia menambahkan, komitmennya untuk melaksanakan hal-hal yang telah diamanatkan Presiden Prabowo. Yakni dengan pembersihan organisasi dari berbagai penyimpangan dan pelaksanaan birokrasi yang efisien dan efektif.Imam Kusnin Ahmad