PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR di PAUD : Dampak terhadap Perkembangan Anak

 

DI susun oleh :

1. Dra. Ilun Muallifah, M.Pd.
2. Pingky Sintya Devi
3. Nihayatus Sholihah
4. Jihan Aulia Aliansyah
5. Rizqi An Nafiah
6. Anisah Yupita Bimtari

Kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran terbaru di Indonesia dari bentuk modifikasi kebijakan mengembalikan esensi dari assasmen yang semakin semakin dilupakan. Istilah kurikulum Merdeka belajar dikenalkan oleh Mendikbud Republik Indonesia, yaitu Nadiem Makarim pada saat perayaa Hari Guru Nasional pada tahun 2019. Tujuan dari Kurikulum merdeka adalah untuk mempersiapkan generasi yang tangguh, kreatif, cerdas, dan memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana konten akan lebih dioptimalkan untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum Merdeka memiiki visi untuk mencapai pendidikan yang holistik dan bermakna bagi seluruh siswa dan siswi di Indonesia. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang lebih mementingkan penguasaan materi pelajaran dan nilai, Kurikulum merdeka menekankan padapengembangan karakter, kompetensi, dan kesiapan murid untuk masa mendatang.

Berbicara mengenai Kurikulum Merdeka, Pendidikan Anak Usia Dini adalah fondasi utama dalam pengajaran akademik dan mulai mendapatkan perhatian besar karena pentingnya pembekalan anak dalam usia Golden Age yaitu usia dimana otak dan tubuh anak sedang mengalami pertumbuhan yang cepat, Kecerdasan anak dan kepribadiannya mulai tumbuh pada masa kejayaan ini.

Kurikulum medeka pada Pendidikan Anak Usia Dini tentu saja berkaitan erat dengan merdeka belajar. Yang memiliki konsep menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi para murid saat melakukan proses belajar-mengajar. Anak di berikan kebebasan untuk mengekpresikan dan mencermati ide, gagasan dan imajinasinya. Pembelajaran bagi Anak Usia Dini harus mengutamakan proses yang dikemas dalam kegiatan bermain dan permainan. Pada Kurikulum Merdeka,Diimplementasikan memberikan tujuan kebebasan bagi instasi pendidikan, yaitu murid, guru bahkan termasuk kepala sekolah untuk menetukan topik atau tema yang ingin diminati. Tujuan pembelajaran dan juga asesmen Kurikulum Merdeka adalah Capaian Pembelajaran bukan STPPA (STTPA adalah acuan penyelenggaraan layanan PAUD). Pencapaian pembelajaran sudah mencerminkan STTPA. Kegiatan pembelajaran PAUD adalah “Merdeka belajar, Merdeka Bermain”. (Muniroh, 2022).
Kemendikbudristek sudah memberikan opsi pada setiap satuan PAUD, Satuan PAUD dapat menerapkan kurikulum merdeka secara bertahap dengan menyesuaikan kesiapan masing-masing. Sebenarnya, Kurikulum 2013 tidak seluruhnya menghilang, kurikulum 2013 masih berkaitan unsur-usurnya pada kurikulum merdeka, seperti tujuan pembelajaran, capaian pembelajaran, dan istilah lain-lainnya namun masih berkaitan erat dengan kurikulum 2013
Lalu bagaimana dampak nya terhadap Pendidikan Anak Usia Dini?
Tujuan Kurikulum Merdeka untuk anak usia dini adalah untuk memberikan ruang bagi anak untuk menggali lebih dalam minat dan bakat anak-anak sejak dini, tentunya dengan pendekatan anak untuk jadi lebih mandiri, berpikir kritis, dan mencoba hal-hal baru, sehingga dapat mengasah kreativitas anak. Adanya flexsibilitas dalam Kurikulum Merdeka anak anak dapat melakukan kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka. Anak-anak tidak lagi hanya terpaku pada target kurikulum yang telah ditentukan.