Imelda Sabrina Anak PKH ‘Generasi Muda yang Kreatif’, Sudah Membaca Buku Songsong Masa Depan Cerah

Kediri-Menaramadinah.cim Selasa Pon, 12 November 2024 Generasi muda kita membutuhkan sentuhan lembut dan bimbingan dengan penuh kasih sayang dari kita orang tua, mereka asik dengan dunia khayalan melalui media elektronik yang tak terhindari salah satunya yang paling menonjol adalah HP, dengan berbagai layanan yang beragam, ada YouTube, FB, Instagram, WA, Google dan sebagainya. Sedangkan orang tua sibuk dengan pekerjaannya dan juga memanfaatkan media yang sama, sehingga anak dan orang tua bertemu dan berkumpul tetapi tidak bersambung rasanya, karena masing-masing sibuk dan asik bersama HPnya sendiri-sendiri.
Hal-hal itu semua bisa menyebabkan hubungan komunikasi kurang lancar dan normal, sentuhan rasa kasih sayang terhalang. Bagaimanapun kondisi ini sudah memenuhi ruang kehidupan kita, tentunya kemajuan teknologi ini juga ada sisi manfaat yang besar, informasi, hiburan, juga bisnis dan kepentingan lain misalnya masalah keagamaan, budaya dan ilmu pengetahuan semua itu bisa lebih dekat dan mudah didapat melalui online dan privasi sangat terjaga.
Namun juga tak bisa dipungkiri bahwa alam ‘nyata’ tetap penting, kehadiran secara fisik dan psikis mutlak dibutuhkan.
Salah satunya adalah ‘mengobrol’ dengan anak-anak itu.

Berikut ini adalah obrolan dengan seorang gadis remaja yang cantik dan manis, sopan dan santun, dia adalah anak KPM PKH yang kreatif dari Dsn Kacangan Desa Kandangan Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri.
Nama lengkapnya adalah: Imelda Sabrina, pelajar Kelas: 12, Jurusan: IPS, bersekolah diSMAN 1 KANDANGAN, Kabupaten.

Imelda Sabrina adalah salah satu remaja yang berkesempatan menjadi Pembaca 1.000(seribu) Pertama buku Songsong Masa Depan Cerah. Berikut ini adalah kesannya setelah membaca buku tersebut.

“Perasaan saya sangat senang dan bangga bisa menjadi 1.000 orang pertama yang dapat membaca buku penuh ilmu ini”, kata Imelda.

Ini adalah penjelasan Imelda tentang sosok penulis kedua buku Songsong Masa Depan Cerah yaitu Nur Habib. Imel menjelaskan bahwa Pak Nur Habib adalah orang yang sangat menginspirasi. Beliau mempunyai kepedulian tinggi untuk masyarakat terutama pada pendidikan anak-anak penerima PKH. Selain itu, Pak Habib juga memiliki jiwa seni dan budaya yang tinggi, ketertarikannya kepada sejarah tidak bisa dianggap remeh lagi. Setiap bertemu, Pak Habib menceritakan sejarah mengenai tempat-tempat yang pernah beliau datangi, dulu waktu masih menjadi pendamping PKH Kecamatan Kandangan Pak Habib juga mengajarkan hobi yang bermanfaat untuk saya yaitu melukis cekakik. Setelah lama tidak berjumpa.
“saya semakin kagum dengan sosok Pak Habib yang telah berhasil menulis buku yang mengandung pengetahuan berjudul Songsong Masa Depan Cerah ini”: pungkas Imelda.

Imelda Sabrina berharap bahwa buku ini bisa dibaca semua orang, supaya bisa meningkatkan wawasan masyarakat luas mengenai bagaimana cara mendeteksi gangguan pendengaran sejak dini.

Ada satu masukan dari Imelda sebagai generasi muda yang kita, dia berkata: “Sedikit masukan yang saya berikan adalah bagian awal mungkin bisa diberi kisah atau sesuatu yang menarik perhatian sehingga membuat pembaca terutama kalangan generasi muda penasaran dengan seluruh isi buku. Selain itu, secara keseluruhan buku ini sudah sangat bagus dan detail dalam membahas perjalanan RSPAL DR RAMELAN di SURABAYA yang didedikasikan untuk menyongsong masa depan cerah anak gangguan dengar-bicara, terdapat banyak pengetahuan yang rasanya sangat cocok untuk dibaca saat bersantai sembari minum teh”.

Semoga buku Songsong Masa Depan Cerah ini bisa lebih banyak dibaca para generasi muda Indonesia.
Nur Habib, mengabarkan.