Imelda Sabrina (CALON PENULIS) Anak PKH Dari Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri

Kediri-Menaramadinah.com Minggu, 10 November 2024 Kesukaan dan kegemaran yang umumnya disebut dengan hobi itu secara garis besar ada dua hal, pertama: hobi yang bisa menghasilkan finansial(uang) atau kesejahteraan, ada contoh hobi yang bisa menghasilkan uang dan atau bahkan menjadi peluang usaha. Hobo-hobi itu antara lain adalah: 1). Penulis, 2). Fotografer, 3) Videografer, 4). Desain Grafis, 5). Gamers, 6). Membuat Website, 7). Traveling dan lain-lain.

Salah satu yang menjadi peluang usaha dan menghasilkan uang di era digital saat adalah penulis. Aktivitas yang didominasi oleh kegiatan menulis ini mampu menawarkan banyak peluang dan keleluasaan dalam bekerja.dan yang kedua ada hobi yang membutuhkan biaya ‘besar’.

Inilah contoh anak KPM PKH yang memulai menjadi ‘penulis’ sejak kecil, dia adalah Imelda Sabrina, anak dari pasangan Bapak Nastain dan ibu Tutik Iswati, bertempat tinggal di Dusun Kacangan Rt/Rw 02/18 Desakelas 12 Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, Imelda, sering dipanggil IMEL, adalah dua bersaudara kakak adalah seorang gadis yang sudah lulus S1 dan minggu ini akan diwisuda menjadi seorang sarjana, dia bernama: Inthesa Nurseptiana. Sedangkan Imel adalah remaja putri yang memiliki wajah bulat telur, bibirnya mungil dan kulit bersih, dengan sifatnya yang tenang cenderung pendiam rendah hati, enek untuk diajak ngobrol atau tempatnya simpatik. Imel saat ini masih dibangku sekolah tingkat SLTA, jurusan IPS, SMAN 1 KANDANGAN.

Imelda disiang ini memakai baju berwarna biru, dipadu dengan hijab dan celana panjang gaya remaja saat ini(simpel, praktis dan nyaman artinya leluasa untuk bergerak) berwarna coklat muda. Membuat Imel nampak anggun dan elegan.

Saat menerima dan menyambut penulis, wajah Imel nampak berseri dan penuh simpatik: “Hobi saya adalah membaca buku, komik dan menonton film untuk mencari inspirasi menulis, selain itu saya biasanya memasak setiap kali ada waktu luang dan ada makanan yang ingin saya buat, dan berpetualang ke alam seperti berjalan atau mendaki menuju air terjun, bukit” kata Imel mengawali obrolan yang mengasikkan.

Lebih lanjut dia berkata:

“Hobi yang saya tekuni yaitu menulis novel, biasanya saya juga menulis untuk cerpen dan kata-kata mutiara”.

“Saya mulai menulis cerita di kertas kosong sejak SD, lalu saat covid-19 datang saya mencari aplikasi untuk membaca novel. Bertemulah saya dengan aplikasi noveltoob, di sana awalnya saya hanya membaca, lalu coba-coba menulis sampai tamat ternyata novel saya lulus kontrak dan bisa mendapat sedikit penghasilan. Saya juga mengikuti komunitas menulis, dari teman-teman satu grup ini saya mengetahui aplikasi lain bernama wattpad yang ternyata lebih simpel. Saya pun pindah menulis di wattpad. Dari teman-teman di komunitas menulis juga saya mengetahui challenge menulis, hadiahnya bisa terbit novel, mendapat uang. Sejak menulis di wattpad, saya juga aktif di medsos seperti instagram dan facebook untuk mencari tau info lomba-lomba menulis. Saya pernah 2x menjuarai challenge menulis novel, sayangnya saya tidak bisa menerbitkan buku karena ada biaya tambahan untuk ilustrasi dan pembuatan sampul novel, saya juga digantung penerbit selama satu atau dua tahun sehingga saya memilih mengundurkan diri dan tidak jadi menerbitkan novel di penerbit tersebut. Sejak mengalami pengalaman kurang menyenangkan itu saya jarang menulis novel, terakhir saya menulis novel untuk challenge adalah tahun 2022/2023, setelah itu saya tidak menulis novel lagi dan hanya mengikuti lomba cerpen dan kata-kata bebas yang saya ketahui lewat instagram”.
Terang Imel yang selalu tersenyum manis saat menjelaskan pengalaman menulis hingga bisa terbit bukunya.

Imel saat menerima penulis juga didampingi ibunda tercinta nya, saat asik mengobrol Tutik menghidangkan secangkir teh manis yang baunya harum dan wangi juga sekotak tempe goreng yang gurih, penulis menikmati hidangan yang menjadi kesukaan ini sambil mendengarkan penjelasan Imel.

Ternyata sudah ada 5 buku, yang 1 masih proses terbit. Semunya bukan buku saya sendiri, tapi buku antologi bersama orang lain. Bukunya berbeda-beda tergantung tema yang saya ikuti. Ada quotes bebas, cerpen tema cinta, cerpen tema perjuangan, cerpen saat ramadhan, cermin atau cerita mini tema burung, yang sedang proses terbit beberapa hari lalu baru saya kirim tulisannya ke penerbit itu cerita mini tema bebas yang saya posting di instagram. Boleh berkunjung ke instagram yang biasanya saya gunakan post tulisan, namanya ieslysssss.
Bagaimana pun inilah sebuah prestasi nuga yang pada saatnya nanti akan bisa menjadi bekalnya dikemudian hari.

“Rasanya senang dan terharu, biasanya tulisan saya hanya bisa dibaca di hp sekarang bisa disentuh secara langsung di buku, yang baru sekitar sebulan lalu terbit, judulnya Rupa-rupa Persona diterbitkan oleh RuaS Publisher”; Jelas Imel.

Gadis remaja yang memiliki sopan santun ini ternyata jumlah buku yang sudah diterbitkan ada 5 ,tapi yang dia baru. 3 buah yaitu:1). Aneka Rasa diterbitkan RuangNulis, 2). Kukila diterbitkan Arkais Creative, dan 3). Simfoni Renjana diterbitkan Pustaka Mentari.

Sedangkan yang belum dimiliki adalah buku berjudul: “Tinta Juang” diterbitkan penerbit
putrasuryasantosa dan buku berjudul: Rupa-Rupa Persona” diterbitkan Ruas Publisher.

Ngobrol dengan Imel sungguh mengasyikkan secangkir teh sudah habis masih ditambah segera air mineral dan beberapa potong tempe goreng tak cukup untuk mendengar kan ceritanya Imel, berikut ini penjelasan nya Imel tentang suka dukanya berproses menulis.

“Menulis buku itu menyenangkan, saya merasa bebas menuangkan apa yang saya pikirkan. Sukanya saat saya bisa menyelesaikan tulisan yang sudah saya mulai, mendapat banyak teman baru dari komunitas dan challenge menulis sehingga saya mendapat lebih banyak pelajaran dari mereka yang sudah senior dalam menulis, mendapat ulasan baik kritik maupun pujian dari orang-orang yang membaca tulisan saya. Dukanya yaitu saat saya digantung penerbit seperti beberapa tahun lalu, buku yang saya tulis tidak tamat, buntu ide atau kehilangan kata-kata saat menulis, dan suasana bising yang juga membuat saya tidak bisa fokus menulis”: pungkasnya”.

Hobi sebagai penulis yang dituturkan oleh Imel ini bisa menjadi bukti bagi kita semuanya bahwa memilih hobi itu penting dan menekuninya juga membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran dan biaya, jika kita miliki berbagai hobi yang bisa menghasilkan finalsial dan membuat peluang usaha(prospektif) kelak akan memetik keberuntungan, semoga hal ini bisa menginspirasi kita semua baik orang tua maupun anak-anak generasi muda Indonesia, wabilkhusus Anak-anak KPM PKH.
Nur Habib, mengabarkan.