Kediri-Menaramadinah.com Sabtu Pon, 2 November 2024 Puncak acara Lailatul Ijtima’ Ranting NU Desa Kepung di Anak Ranting NU Dusun Sumbergayam yang ditempatkan di mushola Baiturrahman, berjalan dengan lancar.
Warga Nahdliyyin se-Desa Kepung hadir dengan berbondong-bondong baik menggunakan kendaraan roda dua, mobil pribadi dan bahkan berombongan menggunakan kereta kelinci, ratusan warga Nahdliyyin baik laki-laki dan perempuan juga anak-anak memenuhi tempat yang disediakan oleh panitia penuh meluber sampai di halaman mushola.
Terpal dan tikar cadangan terpakai semuanya, jumlah peserta yang baik yang ada di lokasi maupun yang ada disekitar nya sudah diatas 500 orang.
Rangkaian acara Lailatul Ijtima’ yang paling pokok adalah: 1). Khataman Al Qur’an, 2). Pembacaan arwah dan tahlil, 3). Sholat Malam, 4). Istighosah dan Sholawat Nariyah, 5). Mauidhoh Hasanah dan doa.
Usai sholat Isak acara Pembacaan Arwah langsung dimulai sekitar jam 20.00 acara sholat malam dan istighosah serta sholawat nariyah selesai jam 21.30-an.
Setelah itu ada beberapa sambutan sebelum acara mauidhoh hasanah atau ngaji.
Malam ini terasa istimewa sekali apa pasal? Pertama Cuaca cerah, hawanya sejuk segar, kedua dihadiri para pejabat tinggi Desa Kepung, Kepala Desa Ibu Hj. Ida Arif, SH, Kasun Dusun Sumbergayam, Ibu Umi Hanik, S.Pd, Ketua Rt 49 Bapak Marjuki, Ketua BPD Desa Kepung Ibu Siti Munasiroh,
Am.Pd.Paud, S.Pd.I dan sejumlah pengurus MWC NU Kepung bahkan juga anggota Pengurus Lesbumi PC NU Kabupaten Kediri.
Pada acara sambutan yang pertama atas nama Shohibul bait Pengurus Anak Ranting NU Dusun Sumbergayam yang diwakili oleh Bapak Kiyai Masripan sekalian ketua takmir musholla Baiturrahman.
Dalam sambutan itu menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan dan bantuan semua pihak atas suksesnya kegiatan ini dan memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan panitia. Selain itu atas nama takmir mushola menjelaskan bahwa saat ini sedang proses renovasi, Kiyai Masripan berkata:
“Alhamdulillah, seminggu lagi kubah sudah datang dan semoga juga dipasang, matur suwun atas doa dan dukungan-bantuan panjenengan”. Lebih lanjut dijelaskan juga bahwa masih ada yang kurang yaitu kaca dan pintu nya.
“Bu Lurah, saya sudah melihat di toko, kaca, pintu yang bagus-bagus sudah ada, orang yang mau memasang juga sudah ada, namun uangnya yang belum ada” kata Kiyai Masripan dengan santainya dan disambut dengan senyum manis oleh Bu Lurah yang duduk di depan podium,
Kehadiran Kepala Desa Kepung yang notabene pejabat tertinggi di desa, mempunyai beberapa arti antara lain bahwa kegiatan Lailatul Ijtima’ Ranting NU adalah secara formal resmi dan sah, diakui oleh pemerintah sebagai kegiatan masyarakat yang positif, kehadiran Ibu Hj. Uda Arif membuktikan bahwa hubungan komunikasi dengan para ulama terjalin secara harmonis dan juga adanya kedekatan dengan rakyat nyata dirasakan oleh warga.
Pada acara sambutan berikut nya adalah diberikan kepada Kepala Desa Kepung, Ibu Hj. Ida Arif, SH menjelaskan tentang kegiatan pemerintah pada bulan November tahun 2024 ini adalah Pilkada, di Kabupaten Kediri calonnya ada dua pasang, nomor 1, Deni-Mudawamah, nomor 2, Dhito-Dewi. Masyarakat dimohon dan diharapkan pada tanggal 27 nanti hadir di TPS dan memilih calon sesuai dengan hati nurani, kepada para kader dimohon tidak memaksa dan mengancam masyarakat, “Beda pilihan, jangan sampai membuat renggang dan rusaknya persaudaraan, bertetangga” kata Hj. Ida.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik jangan menjadi golput. “Jika desa kita warganya banyak yang golput ini akan menjadi catatan kurang baik bagi desa kita” tambahnya.
Pada akhir sambutannya Ibu Hj. Ida Arif, merespon sekali apa yang disampaikan Kiyai Masripan, dia berkata:;”Pak Rt 49 tolong dibicarakan dengan ketua Takmir mushola, berapa ukuran kacanya, berapa kebutuhan nya”.
Ini artinya Kepala Desa akan membantu untuk kebutuhan kacanya. Sambutan singkat dan mengena ini disambut dengan ucan Alhamdulillah oleh para hadirin.
Sambutan terakhir dari pengurus Ranting NU Desa Kepung oleh KH. Ihsan Ansori.
Dalam sambutan yang singkat ini yang menarik adalah: “Semoga Bu Lurah tambah ‘loman (dermawan), tambah loman, tambah loma” kata H. Ihsan. Maksudnya loman disini dicontohkan ketika acara ‘Jum’at Ngopi’ setiap Minggu pertama tiap bulan, Bu Lurah telah menyanggupi kekurangan dalam kegiatan Lailatul Ijtima’ Ranting NU Desa Kepung berupa sound sistem, selain kegiatan ini juga dianggarkan oleh desa 500 ribu rupiah di tahun 2024 dan akan dinaikkan tahun 2025 menjadi satu juta rupiah. H. Ihsan mengajak para hadirin untuk mendoakan Bu Lurah agar semakin tambah dermawan nya dan disambut dengan “amin”, semoga Bu Lurah tambah berkah segala-galanya.
Acara terakhir adalah mauidhoh hasanah dari jajaran Suriyah Ranting NU, yang pada kali ini disampaikan oleh Kiyai Sultoni.
Tugas Tanfidziah itu adalah mengatur organisasi dan tugas Syuriah adalah ‘ngaji’ artinya mengajak menjadi baik. Kiyai Sultoni berkata: ” Ibu-ibu mari kita bersama-sama ‘haji’ sekaligus ‘umroh’, besuk pagi setelah sholat subuh kita berangkat bersama, siap?”. Padahal saat ini bukanlah waktu nya haji dan biaya untuk haji besar dan butuh antrian waktu yang panjang.
Kiyai Sultoni lebih jauh menjelaskan bahwa apabila seorang istri menyediakan sesuap nasi dan seteguk air minum dengan kepada sang suaminya, maka Allah SWT akan menggantinya dengan pahala nya oran yang haji dan umrah.
Lebih dari itu apabila seorang istri melayani atau menghidangkan makanan kepada suami dengan ‘lilo-legowo’ artinya tulus-ihklas untuk berbakti kepada sang suami maka Allah SWT akan menggantinya dengan pahalanya orang yang seribu kali haji dan umrah.
Kiyai Sultoni menjelaskan hadits ini dengan cara yang penuh humor dan contoh contoh keseharian kehidupan masyarakat desa sehingga suasana menjadi menyenangkan dan menarik.
“Insyaallah pertemuan Lailatul Ijtima’ yang akan datang di Dusun Sumber pancur akan ganti saya jelaskan untuk bapak-bapak”: kata Kiyai Sultoni mengakhiri tausiyahnya.
Semoga kegiatan Lailatul Ijtima’ Ranting NU Desa Kepung, terus meningkat bermanfaat untuk masyarakat luas dan bisa menjadi wahana pembinaan ummat.
Nur Habib, mengabarkan.