Semarak Bulan Bahasa 2024 di SMANKAR Lamongan, Gelar Lomba Story Telling hingga Moco Warto

Lamongan, Menaramadinah.com. – Kemeriahan bulan bahasa di bulan Oktober 2024 ini tampak mewarnai kampus SMA Negeri 1 Karangbinangun, Kab. Lamongan, Jatim. Sekolah tersebut menyelenggarakan Semarak Abubasa (Apresiasi Bulan Bahasa) dalam peringatan Bulan Bahasa dengan menggelar berbagai lomba yang berkait dengan kebahasaan dan kesusastraan.

Acara Abubasa digelar tanggal 16-18 Oktober 2024, terdiri dari berbagai perlombaan yang berkaitan dengan bahasa. Lomba itu, didasarkan atas permintaan siswa sendiri, mulai dari lomba yang berbasis pengumpulan karya hingga lomba spontan di atas panggung.

Adapun beberapa lomba yang digelar di peringatan Bulan Bahasa 2024 di SMANKAR, diantaranya lomba cipta dan baca puisi dan cerita pendek, poster digital, kaligrafi, pidato dua bahasa Indonesia-Inggris. Selanjutnya ada story telling, yang mana peserta menggunakan kepiawaian berbahasa dan idiom sastra saat bercerita.

Lalu ada lomba moco warto yakni membaca berita layaknya seorang presenter handal di salah satu stasiun televisi dengan menggunakan Bahasa Jawa.

Peserta Lomba adalah dari seluruh siswa kelas X, XI dan XII. Bersifat wajib, sehingga jika ada salah satu kelas yang tidak mengikutinya, per item lomba dikenakan sangsi denda uang sebesar Rp. 100.000,- sampai Rp. 150.000,-

“Ya, memang Panitia/ OSIS memberlakukan sangsi tersebut dengan harapan semua kelas bisa berpartisipasi ikut lomba sehingga acara Semarak Bulan Bahasa di Smankar ini benar-benar meriah,” kata Raffa Hidayatullah, dan Elsa, salah satu panitia, pengurus OSIS dan seksi Lomba.

Adapun Plt Kepala SMA Negeri 1 Karangbinangun, Drs. H. Sunardi, M.Si mengatakan bahwa, peringatan Bulan Bahasa ini sebagai kegiatan rutin digelar dan sebagai wahana siswa untuk menuangkan minat dan bakatnya di bidang bahasa terutama Indonesia dan Jawa yang berhubungan dengan bahasa yang memang dipelajari di sekolah.

Abubasa dengan tema ‘Merajut Kebudayaan Melalui Kata’ ini membuat siswa merasa riang gembira, meskipun acara lomba digelar mulai salat dhuhur.

” Tentunya, semua siswa turut merayakan kegiatan Abubasa, mengingat sejarah kelahiran bahasa Indonesia ini mengatakan bahwa dengan diadakannya lomba yang sesuai dengan bakat dan minat siswa, maka itu semakin menambah semangat untuk mempersiapkan segala sesuatunya, ” tuturnya.

Selebihnya H. Sunardi juga mengapresiasi kegiatan bulan bahasa ini karena peran OSIS benar-benar sebagai inisiator dan kepanitiaanya. Hal tersebut menurutnya dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam mengatur serta merancang sebuah kegiatan.

“Harapan yang besar dari lembaga ini terhadap kegiatan – kegiatan yang besar dan urgen seperti ini harus tetap dilakukan ke depannya, baik OSIS maupun organisasi intra lainya, ” tegasnya.
*DANAR SP*