
Jakarta, 8 Oktober 2024
Tradisi berprestasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi seolah air mengalir, tak pernah henti. Belum genap dua pekan mendapatkan apresiasi tertinggi evaluasi SAKIP 2024 dengan predikat Summa Cum Laude (nilai double AA) diterima dari KemenPAN RB, sekarang dapat lagi raihan prestasi nasional “Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Berlanjutan 2024. Program SAS (Siswa Asuh Sebaya) inovasi Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, dalam mewujudkan Banyuwangi sebagai Kabupaten Welas Asih yang dicanangkan beberapa tahun lalu semasa Pemerintahan Bupati H. Abdullah Azwar Anas, M.Si. di periode kedua 2015-2020, ternyata mendapatkan perhatian pemerintah pusat.
Melalui program SAS terkumpul uang miliaran rupiah tiap tahunnya yang dipergunakan untuk menolong, membantu kebutuhan sesama siswa sebaya di lingkungan sekolahnya. Program ini tampak sederhana tetapi berdampak luas. Kecuali untuk mendidik kepekaan sosial juga meringankan pemerintah dalam menanggulangi angka putus sekolah akibat kemiskinan.
Masih ada banyak program berbasis kepedulian sosial dan lingkungan yang digagas oleh Dinas Pendidikan. Ada program Garda Ampuh (Gerakan Daerah Pengangkat Anak Putus Sekolah) yaitu menjemput menyekolahkan anak usia sekolah yang mengalami putus sekolah akibat utamanya masalah ekonomi dan perpecahan keluarga. Ada lagi program Sekolah Asuh Sekolah (SASE) yaitu program lintas lembaga yang diniatkan untuk membantu lembaga sekolah yang kecil, yang serba terbatas untuk dibantu diringankan. Kemudian program Sekolah peduli lingkungan yang dikemas dalam bentuk kerja sama dengan Dinas Pengairan Daerah yang diberi nama Sekolah Asuh Sungai. Sekolah wajib memiliki sungai sebagai binaan yang setiap saat ada gerakan bersih-bersih sampah sungai.
Suratno, M.M., sebagai kepala dinas pendidikan mengatakan bahwa “inovasi yang digagas itu semuanya adalah melanjutkan, merealisasikan apa yang menjadi grand design Pemerintah Daerah. Menyelaraskan dengan visi dan misi Pemkab”, jelasnya. Inovasi yang selama ini terus berproses bukankah untuk tujuan lomba, atau mencari atau target juara. Sama sekali tidak untuk itu, melainkan sebagai bentuk optimalisasi melaksanakan tugas layanan pemerintahan yang prima. Sejak Bupati Pak Anas kemudian dilanjutkan ke Bu Ipuk, selalu ditekankan ke arah kinerja yang produktif utamanya layanan. Layanan harus prima seraya terus menerus menumbuhkan semangat berkreasi dan berinovasi di wilayah kerja dinas yang saya pimpin, ujar Kepala Dinas asal Kampung Ponoragan Gambiran itu.
Penganugerahan penghargaan yang diterima hari ini dari KemenPAN RB hanyalah bonus atas kinerja seluruh jajaran di lingkungan dinas pendidikan. Terima kasih kepada para kepala sekolah dan seluruh warga sekolah, komite sekolah, orangtua/wali murid yang senantiasa bekerja keras membantu meringankan tugas-tugas pemerintahan.
Sinergitas yang positif produktif antara masyarakat dengan lembaga pemerintah akan mempercepat proses pencapaian tujuan, yaitu meningkatkan kualitas SDM untuk memutus mata rantai kemiskinan, menumbuhkan perekonomian dan akhirnya meningkatkan kesejahteraan bersama.
Tradisi berprestasi Pemkab. Banyuwangi tidak saja soal kreasi inovasi bidang layanan publik tetapi juga lebih luas di bidang-bidang lain; penanganan sampah, pertanian, UMKM, kesenian, budaya dan pariwisata, dll.
Banyuwangi jenggirat tangi, kreasi dan inovasi tanpa henti. Banyuwangi penuh prestasi selalu di hati.
MR Jurnalis Menaramadinah.com
