Catatan: KRAT Faqih Wirahadiningrat Pejuang Nasab Asli Rasululah.
“Setiap orang bisa membuat kesalahan, tapi hanya orang bodoh yang bertahan dalam kesalahannya !”
(Cicero-Filsuf Romawi)
Penulis : KRAT. FAQIH WIRAHADININGRAT
Semakin hari kita semakin dipertunjukkan dengan akrobatik kebodohan KLAN BAALWI yang biasa disebut HABAIB atau kata jamak dari para HABIB.
Tentu saja mayoritas rakyat negeri ini telah tahu. Akrobatik Kebodohan itu adalah upaya bertahannya mereka dengan mati-matian sebagai cucu Nabi melalui narasi sesat dan glorifikasi bombastis akan kisah datuk-datuknya yang penuh khurofat.
Ibaratnya, mereka adalah para monyet yang bergelantungan dengan rapuh pada pohon yang lapuk. Begitulah tingkah kebodohan yang senantiasa mereka praktikkan. Pohon yang lapuk itu tidak lain adalah sejarah dan silsilah nasab mereka yang telah tertolak oleh akal sehat dan batal demi ilmu pengetahuan. Mereka lupa bahwa dengan menancapkan pohon yang lapuk di bumi Nusantara yang subur sungguh merupakan kebodohan yang lebih kronis lainnya. Dimana Nusantara dengan segala kesejarahannya telah tercatat jelas dan memiliki bukti peninggalan yang nyata. Sekarang coba bandingkan dengan peninggalan leluhur mereka yang gersang, kacau dan miskin di negeri Yaman sana.
Berikut ini daftar kebodohan mereka :
1. Mengaku cucu Nabi tetapi kosong data dan kesaksian selama 5,5 Abad (pertengahan abad 4 sampai akhir abad 9 H).
2. Mengaku nasabnya Syuhroh wal Istifadhoh (populer dan viral), tapi baru dimulai sejak era Ali Assakran Baalwi dengan kitab khurofatnya Burqotul Musyiqoh. Artinya baru di abad 9 H melalui kesaksian sepihak dan internal.
3. Awalnya menantang tes DNA, namun pada akhirnya setelah tahu mayoritas orang Jazirah Arab haplogroup Y-DNA J, dan mereka ternyata G lalu kemudian mengharamkannya. Telah kita ketahui bersama dan terkonfirmasi kuat, bahwa cucu Nabi itu berhaplogroup J1-FGC10500, sedangkan haplogroup mereka asalnya dari Kaukasus. Artinya, Arab saja bukan, malah nekad ngaku cucu Nabi. Bahlul bener dah…!!!
4. Membuat banyak makam palsu, tidak saja makam Sayyid Ahmad bin Isa yang mereka klaim sebagai datuknya di Hadramaut, melainkan juga makam Nabi Hud AS. Karena kenyataanya, makam Nabi Hud sama dengan makam Sayyid Ahmad bin Isa Al Husaini dimana terkonfirmasi di Wadi Assalam, pemakaman terbesar di dunia yang terletak di Najaf Iraq. Demikian pula ketiga putra Sayyid Ahmad bin Isa juga jelas makamnya (Muhammad, Ali dan Husein), mereka berketurunan dan saling mencatat. Tidak ada nama lain sebagai putranya termasuk Ubaidillah. Sementara datuknya Baalwi yaitu Ubaidillah alias Kang Ubed? Nihil kesaksian alias BODONG !!!
5. Kebodohan yang sama juga diulangi di Nusantara, dengan massifnya membuat makam-makam palsu pula. Dan semakin tampak bodoh ketika menabrak data Kerajaan dan Kesultanan di Nusantara yang tercatat dengan rapi. Ibaratnya Bodoh Kuadrat, Jahil Murokkab !!!
6. Rupanya hobby membuat makam palsu diperbolehkan dalam kitab karangan internal mereka yaitu di kitab An-Nahrul Maurud karya seorang Habib marga Alaydrus. Apakah ini ideologi yang sesat?!? Mungkin saja !!!
7. Semakin tampak bahwa ideologi mereka yang sesat ketika menceritakan kedahsyatan karomah datuknya bahkan melebihi Nabi SAW sendiri. Contohnya Al Faqih Muqoddam yang Mikraj 70x dalam semalam, dan Nabi Hud pun berziarah kepada dirinya. Cerita khurofat lainnya, dimana Nabi dan Imam Ali belajar Nahwu ke Habib Ali Habsyi. Atau Habib lainnya yang mampu memadamkan api neraka, menginjakkan kaki di surga, bisa menurunkan rantai emas dari langit, dan segudang cerita konyol dan dungu lainnya. Herannya, masih banyak yang menelan mentah-mentah dongengan receh seperti itu.
8. Sejatinya, hak semua orang untuk mengaku keturunan siapapun dan menceritakan kehebatan leluhurnya. Namun ketika yang diakui itu adalah simbol manusia yang paling suci dalam suatu agama, maka wajib setiap penganut agama tersebut memeriksa kebenarannya. Agar jangan sampai kesucian agamanya ternoda gara-gara kepalsuan nasab tersebut. Dan lebih berbahaya lagi dengan ditambah memalsukan sejarah suatu bangsa yang telah dengan baik hati menerima mereka. Padahal mereka didatangkan oleh Kaum Penjajah dan bekerja demi kepentingan penjajahan. Sejarah yang dibelokkan tersebut terkait simbol-simbol kenegaraan macam Bendera Kebangsaan, Hari Kemerdekaan, Lambang Negara hingga silsilah para pahlawan Indonesia. Gile beneeerrrr coy…!!!
9. Sebenarnya kedustaan mereka tidak laku di banyak komunitas. Kecuali NU karena memiliki ajaran yang memuliakan keturunan Nabi SAW. Di Muhammadiyyah, Persis, apalagi Al Irsyad jelas mereka ditertawakan mengaku-ngaku sebagai cucu Nabi. Demikian pula di penganut agama dan kepercayaan lainnya, pastinya sudah muak dengan lagak dan tingkah mereka. Sebagai yang paling menerima mereka yaitu Kaum Nahdhiyyin atau jam’iyyah NU. Ternyata sejarah NU juga tidak luput dari tangan jahil mereka, dan organisasi thoriqohnya sebagai kumpulan kaum sufi pun hendak dikadali. Bahkan para ulama NU juga tak luput dari hinaan dan caci-maki mereka. Sungguh Air Susu Telah Dibalas Dengan Air Tuba !!!
10. Indonesia memiliki beberapa traumatik akan sejarah masa lalunya. Salah satunya adalah kisah pemberontakan PKI dimana banyak kyai dan santri yang jadi korban kebiadaban mereka. Namun lucunya, mereka malah menuduh BANSER NU yang jelas-jelas berhadapan dengan PKI di masa silam sebagai laskarnya PKI lantaran tidak sependapat dengan cara-cara anarkis mereka terutama dukungannya pada gerakan Khilafah yang anti Pancasila. Ketika BANSER hendak menegakkan toleransi dan memberikan rasa aman dengan menjaga tempat ibadah agama lain, seketika dituduh telah murtad dan kafir. Begitu mudahnya mereka menuduh PKI kepada siapapun yang berseberangan dengan mereka. Namun mari kita lihat dalam sejarah dengan jujur. Bukankah Kaum Baalwi Habaib ini eksis di Yaman melalai partai yang berhaluan KOMUNIS, dan banyak tokoh-tokoh PKI justru dari golongan mereka macam DN AIDIT?
Ini sih namanya Maling Teriak Maling !!!
11. Belum lagi kedustaan mereka terkait mendawir atau memeras ummat, baik itu merampas hartanya, menodai istri jamaahnya dan gadis-gadis pengikutnya, hingga terlibat pembunuhan akibat hutang-piutang yang hendak diabaikannya. Serangkaian kejahatan sosial yang dirasakan masyarakat kelas bawah ini sudah bukan rahasia umum. Tentu saja begitu massif menimbulkan kebencian bagi mereka dan memberi stigma buruk kepada keturunan Nabi yang selalu mereka jadikan komoditasmya. Nusantara yang damai, tiba-tiba diusik oleh segerombolan Serigala liar yang rakus dan serakah !!!
12. Belum usai pembelokan sejarah Nusantara, penghinaan nasab pribumi dan sikap rasis mereka yang dibungkus dengan kerancuan dalil kafaah bagi pernikahan putri-putri mereka. Kini semakin biadab ditambah lagi dengan akrobatik debat nasab dagelan, penerbitan buku dengan argumen banyolan, dan serangkaian persekusi yang membikin amarah semua pihak semakin takterbendung rasanya. Tanpa rasa bersalah dengan diiringi permintaan maaf yang tak kunjung datang dari mereka bagaikan fatamorgana, malah ditambah kejahilan terus-menerus yang seolah tiada obat dan sulit tobatnya.
Dari serangkaian kebodohan diatas, kesabaran mayoritas bangsa ini seolah hampir di penghujung batasnya. Tidak salah bila menggema suara untuk mengusir dan memulangkan mereka ke negeri asalnya. Bukankah mereka selalu memuji TARIM dan HADRAMAUT sebagai tanah penuh berkah dan negerinya para wali? Lalu mengapa mereka masih betah dan bercokol di Nusantara? Silahkan saja pulang ke negeri moyangnya yang katanya paling mulia. Karena Nusantara yang subur dan kaya, sejatinya adalah negeri kepingan tanah surga, tak butuh manusia hina dan bodoh seperti mereka.
Mari saatnya kita bersikap tegas kepada para pendusta, kepada para durjana yang hendak menjajah dan merusak tatanan di bumi kita tercinta.
Jangan sampai terjadi apa yang dikatakan oleh Bertrand Russel : “Masalah di dunia ini terjadi ketika orang bodoh terlalu yakin, dan orang pintar penuh keraguan !”
Jadilah orang pintar yang berani bersikap, sekaligus tentukan dimana anda akan berpihak dan berpijak !!!
Wassalamu’alaikum, Rahayu Nusantaraku !
(KENDAL, 29 September 2024)