Silaturrahmi PBNU dengan Idaroh Aliyyah dan Idaroh Wustho Jatman di Hotel Bumi Surabaya Tidak Seramai Muktamar Karena Bersifat Tertutup

Surabaya-menaramadinah.com-Silaturrahmi PBNU dengan Idaroh Aliyyah dan Wustho Jatman pada Kamus, 19 September 2024 di Hotel Bumi Surabaya berlangsung sederhana. Tidak ada karangan bungan ucapan selamat dan sukses

Acara yang semula dimulai pada pukul 13.00 wib baru dimulai pada pukul 14.00 wib. Pesertanyapun tidak begitu banyak. Hal ini terlihat suasana Hotel Bumi Surabaya sangat langgeng. Baik dilantai satu maupun lantai 2.

Para kiai yang datang pada siang pukul 12.00 wib langsung dipersilahkan makan. Kemudian duduk duduk diluar acara pertemuan dengan santainya. Tidak ada pembicaraan yang serius. Tapi wajah wajah nampak serius dan tidak ada yang ceria. Lebih banyak diam. Meskipun dalam satu kelompok di satu meja.

Baru pada pukul 13 30 wib seluruh peserta mulai memasuki ruangan Silaturrahmi antara PBNU dan Idaroh Aliyyah dan Idaroh Wustho. Melewati pintu yang ada pembatasnya.

Selain peserta undangan dilarang masuk. Begitupula dengan wartawan dilarang masuk untuk meliput. Karena acara bersifat tertutup.

Seorang panitia berkopyah hitam dan berbaju putih yang mengaku bekerja sebagai wartawan Tribun  itu yang melarang. Setiap gerak gerik orang asing selalu diamati. Sehingga banyak wartawan yang tidak jadi liputan.

Sementara peserta yang terdiri dari para kiai dan Gus santai santai saja saat acara belum dimulai. Tidak dipermasalahkan kehadirannya. Mereka makan di luar area  pertemuan dan merokok ditahan hotel.

Saat makan dan merokok dalam satu meja. Mereka bicara tentang PBNU dan acara  Silaturrahmi yang akan diikuti. Nampak santai dalam pembicaraan itu. Tidak ada tawa dan senyum. Beda dengan kegiatan Muktamar maupun munas yang penuh ceria.

Salah seorang kiai dari Surabaya menyatakan, dalam silaturrahmi ini hanya membahas masalah pertemuan saja. Tidak ada pergantian Ketua Jatman. Tapi mempersiapkan rencana Munas Jatman bulan akan datang.

Saat acara Silaturrahmi PBNU dengan Idaroh Aliyyah dan Idaroh Wustho Jatman tidak begitu banyak yang memasuki ruangan. Hal tersebut disebabkan bersifat tertutup.

Husnu Mufid