Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMPN 3 Sindang dalam Komentar para Siswa

 

Indramayu. 18/9/2024-Pelaksanaan Gerakan Literasi Siswa (GLS) di SMPN 3 Sindang Indramayu yang dilaksanakan bersama setiap hari Selasa dan Rabu pagi selama 30 menit di lapangan sekolah. Mendapat banyak komentar dan sorotan para siswa. Inilah tanggapan, kritik dan saran di mata mereka.

” Memperluas wawasan dan memperoleh informasi baru serta memperluas perbendaharaan kosa kata. ”
(Amrin Hakim, Kelas IX A)

” Kegiatan Literasi mengembangkan kemampuan memahami dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi kreatif.”
(M. Rohani, IX A)

” Guru dapat membuat kegiatan literasi yang menarik dengan memberi contoh membuat buku bersama. Kegiatan GLS sangat penting dan berguna dalam belajar dan kehidupan nyata ”
(Putri Destifa, IX A)

” Menumbuhkan kesadaran siswa tentang pentingnya membaca. Melatih melalui menulis buku harian dan belajar menulis esai. ”
(Rosdiyana, IX A).

” Kegiatan Literasi di sekolah sangat menyenangkan karena Bapak Sujaya selalu membagi-bagikan buku karyanya. Dengan tantangan pertanyaan yang menarik untuk dijawab. Saya sendiri selama kegiatan 30 menit tersebut mampu membaca dengan baik hingga 4-7 halaman buku. Sangat berguna dan tidak terpaksa. ”
(Andara May Bilqis, IX A)

Pelaksanaan GLS di sekolah kondusif dan selalu lancar. Siswa menjadi terbiasa membaca. Siswa banyak yang mampu mempresentasikan hasil bacaannya dan melaporkan bacaannya dalam bentuk review buku di depan psra siswa. ”
(Kholifahtus Sadiyah, IX A)

” Guru harus menjadi teladan dalam kegiatan berliterasi. Guru harus menunjukkan dirinya gemar membaca dan menulis. Melakukannya dengan nyata membaca dan menulis serta mengkomunikasikan nya kepada para siswa seperti Bapak Sujaya.
( Siti Amelia, IX A)

” Sangat baik untuk para siswa dalam membantu para siswa guna menambah wawasan ilmu pengetahuan ”
(Stevina Ekita Gea, IX B)

” Guru dituntut untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses literasi dan bukan hanya menjejali siswa dengan teori. ”
(Nazwa Nur H. IX B)

” Para siswa sangat responsif dan peduli dengan kegiatan literasi ”
(Hauzan Ahmad Susanto, IX B)

” Sangat disayangkan tidak semua guru ikut terlibat dalam kegiatan yang menarik dan penuh manfaat ini. Hanya beberapa guru saja yang terlibat dan peduli. Kalau demikian guru akan ketinggalan jauh literasinya dari para siswa. ”
(Cahyadi P. IX B)

” Secara umum kegiatan ini lancar dan berhasil dalam pelaksanaannya. Namun sayang suasananya kadang tidak terlalu kondusif, karena masih ada siswa yang tak membawa buku literasi. Saya setuju mereka dihukum dengan hukuman yang mendidik agar sadar literasi. ”
(Shabrina M. Y. IX B)

” Guru dituntut untuk menjadi teladan dalam berliterasi. Guru dituntut untuk melibatkan para siswa untuk aktif dalam proses literasi. ‘
(Cinta Ayu, IX B)

” Pelaksanaan literasi dengan membacakan performance story telling oleh siswa ini sangat menarik dan menantang. Apalagi dengan Bahasa Inggris dan ada quiz berhadiah nya. Mantap. ”
(Kesya P. IX B)

Kegiatan literasi bukan hanya membaca buku. Tetapi ada perform story telling dan mereview buku serta mendatangkan figur pendongeng atau tokoh budaya. Ini sangat menarik dan inspiratif. ”
(Audri Chantiqa Adian. IX B)

” Sayang sekali tidak semua guru terlibat dalam kegiatan literasi. Biasanya yang mengisi literasi hanya guru-guru bahasa Indonesia dan kadang sesekali guru bahasa Inggris. Apa memang cuma tugas dan tanggung jawab mereka. ”
(Widia Nur Andini, IX B)

” Respon siswa dalam kegiatan literasi cukup baik. Tanggapan terhadap kegiatan ini baik. Menurut saya pelaksanaan literasi berhasil. Karena semua siswa terlibat hingga akhir kegiatan. Sayang kadang keadaannya kurang kondusif. ”
( Rizka Khairun nisa. IX A)

” Kadang suasana kurang kondusif. Karena banyak siswa yang membawa makanan dan. minuman ke lapangan saat literasi akhirnya tidak fokus. Sehingga sering meninggalkan sampah akhirnya mengotori lapangan. ”
(Sally Rosita Syarif, IX B.)

” GLS di SMPN 3 Sindang sangat sukses. Tiap Bapak Sujaya memberikan Quiz GLS dengan hadiah buku karyanya banyak siswa yang maju. Sampai Bapak Sujaya bingung menunjuk siapa yang harus maju saking banyaknya yang siap maju. GLS terus maju karena Bapak Sujaya memberi contoh bisa menulis banyak buku sehingga menginspirasi para siswa. Satu bulan bisa menulis hingga 10 buku, ini luar biasa kata saya. Apalagi kadang acara GLS menampilkan dan mengundang alumni yang sukses, tokoh budaya dan literasi ”
(M.Shihabuddin, IX C)