Penulis : Purwanto.
Pada Senin, 16 September 2024, acara Silaturrahmi Kebangsaan digelar di Vila Ngadilegi, Prigen, Pandaan, mempertemukan berbagai tokoh masyarakat, termasuk Qi Jawara, seorang praktisi kesehatan tradisional asal Malang, dan Gus Hans, sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Timur yang baru saja ditunjuk mendampingi Bu Risma. Pertemuan ini menjadi momen penting dalam peta politik Jawa Timur, terutama bagi Gus Hans asal Jombang yang ditunjuk secara mendadak untuk mengisi posisi cawagub.
Gus Hans, seorang tokoh yang dikenal dengan kharismanya di kalangan Nahdliyin, menggunakan kesempatan ini untuk meminta masukan terkait strategi meningkatkan elektabilitasnya di tengah ketatnya persaingan politik. Dengan waktu yang relatif singkat, Gus Hans dihadapkan pada tantangan untuk meraih dukungan luas dan memperkuat posisinya di tengah masyarakat Jawa Timur, yang kaya akan kompleksitas sosial, budaya, dan politik.
Silaturrahmi ini lebih dari sekadar pertemuan tokoh-tokoh penting. Ini adalah upaya nyata untuk mendekatkan Gus Hans dengan berbagai elemen masyarakat, mendengar aspirasi mereka, dan menciptakan strategi politik yang inklusif. Qi Jawara, salah satu undangan yang hadir, menyebutkan bahwa acara ini membuka ruang diskusi yang jujur dan terbuka, di mana masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk memperkuat kampanye Gus Hans.
Sebagai tokoh yang berasal dari akar Nahdlatul Ulama, Gus Hans memahami pentingnya membangun hubungan yang erat dengan masyarakat akar rumput, terutama dengan para kiai, tokoh agama, dan aktivis sosial di Jawa Timur. Dalam konteks politik saat ini, elektabilitas tidak hanya ditentukan oleh visi dan misi semata, tetapi juga oleh kemampuan seorang calon untuk menyatukan berbagai elemen dalam masyarakat. Pandaan menjadi salah satu tempat yang tepat untuk memulai langkah ini, mengingat kawasan ini kaya akan dinamika sosial yang mencerminkan keragaman Jawa Timur.
Gus Hans mengungkapkan harapannya bahwa pertemuan ini bisa menjadi langkah awal menuju kampanye yang lebih kuat dan strategis. “Kita butuh masukan dari semua kalangan, karena Jawa Timur adalah provinsi yang beragam, dengan tantangan dan peluang yang berbeda-beda di setiap wilayahnya,” ujar Gus Hans dalam sambutannya.
Sebagai pendamping Bu Risma, yang memiliki rekam jejak kuat sebagai pemimpin, Gus Hans dihadapkan pada ekspektasi yang besar dari masyarakat. Namun, melalui acara seperti silaturrahmi kebangsaan ini, ia menunjukkan keseriusannya untuk mendengarkan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, demi mewujudkan Jawa Timur yang lebih baik di masa depan.
Dalam dunia politik yang dinamis, kemampuan untuk beradaptasi, mendengar, dan merespons kebutuhan rakyat adalah kunci sukses. Acara ini bukan hanya memperkuat elektabilitas Gus Hans, tetapi juga menjadi cermin bagaimana silaturrahmi dapat menjadi jembatan penting dalam membangun kebersamaan dan kebangsaan.